PILKADA DKI 2022
Anies Baswedan Dapat Saingan Berat, Tri Rismaharini Berpeluang Tarung di Pilkada DKI 2022
Mensos Tri Rismaharini berpeluang jadi penantang Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2020, simak hasil survei terbaru kedua sosok ini
TRIBUNBATAM.id - Sosok Anies Baswedan dengan Tri Rismaharini mulai dikaitkan dengan pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2022.
Bahkan Anies Baswedan dan Tri Rismaharini akan bersaing.
Meski Pilkada DKI 2022 masih lama, namun beberapa sosok mulai disebut-sebut bakal bersaing.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Hugo Pareira terang-terangan menilai Menteri Sosial Tri Rismaharini berpeluang besar maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta selanjutnya.
Tri Rismaharini bisa jadi penantang Anies Baswedan selaku petahana.
Andreas mengemukakan hal itu saat menanggapi survei Median yang menunjukkan adanya lonjakan elektabilitas Risma di bursa Pilgub DKI Jakarta.
"Tri Rismaharini nampaknya akan menjadi penantang serius bagi Anies, apalagi kalau Risma menunjukan kinerja positif sebagai Mensos dan kemudian dicalonkan sebagai Gubernur DKI," kata Andreas kepada Kompas.com, Selasa (16/2/2021).
Baca juga: Anies Baswedan Pamer Data di Depan Jokowi, DKI Jakarta Keluar dari 10 Besar Kota Termacet
Menurut Andreas, Risma juga memiliki modal memimpin daerah karena pernah menjabat Wali Kota Surabaya. Modal itu menurut dia bisa dimanfaatkan untuk memimpin Jakarta.
Namun, Andreas menegaskan bahwa PDI-P belum memiliki calon tertentu yang akan diusung di pilkada DKI Jakarta. Sebab, pilkada DKI Jakarta belum akan digelar dalam waktu dekat.
Jika mengacu pada UU Pemilu saat ini, pilkada serentak termasuk di DKI Jakarta baru akan digelar pada 2024, meski masa jabatan Anies habis pada 2022.
" Pilkada DKI masih jauh," ujar anggota DPR ini.
Ia meyakini dalam beberapa waktu mendatang akan muncul nama-nama lain yang berpotensi menantang Anies sebagai petahana.
Apalagi berdasarkan hasil survei, elektabilitas Anies tak mencapai 50 persen.
"Kalau hasil survei inkumben 40 persen sebenarnya mengindikasikan kinerja yang buruk. Pengalaman empiris selama ini inkumben dengan hasil survei di bawah 50 persen menunjukan bahwa pemilih tidak puas terhadap kepemimpinan dan kinerja inkumben," ujarnya.
Hasil Survei Pilkada DKI 2020
