HUMAN INTEREST
KISAH Roslina di Tanjungpinang, Lewat Tukang Parkir Sukses Kuliahkan Anak
Roslina menjadi juru parkir sejak suaminya menghadap Sang Pencipta tujuh tahun lalu. Kegigihannya kini berbuah manis. Berikut ini kisahnya.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pekerjaan Roslina mungkin tak banyak seperti perempuan pada umumnya.
Saat perempuan identik bekerja di rumah, bahkan menjadi wanita karir, ia berkawan dengan panss terik matahari dan hujan.
Roslina mengatur posisi kendaraan sejak pagi sekali agar tidak memakan jalan.
Ya, Roslina bekerja sebagai tukan parkir di depan Toko Matahari, Jalan Merdeka Pasar Lama Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Pekerjaan identik dengan laki-laki itu dikerjakan Roslina tujuh tahun lamanya sejak suaminya menghadap Sang Pencipta.
Tujuannya tak lain untuk menghidupi lima anaknya.

Lengkap dengan jaket lengan panjang, seragam hijau petugas parkir, sapu tangan dan topi yang melekat ditubuhnya menjadi alat pelindung dari teriknya sengatan matahari.
Kegigihan Roslina sebagai tukang parkir pun berbuah manis.
Anak-anak Roslina kini dapat menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi dan sudah pula ada yang lulus menamatkan pendidikannya.
Sedang beberapa yang lain diakuinya masih bersekolah di SMP dan SMA.
"Puji Tuhan bang, satu anak sudah lulus kuliah dari Poltekes, yang satu adiknya masih semester 6.
Yang ketiga rencana akan kuliah juga, ini lagi diusahakan dan dula lagi masih sekolah di SMP dan SMA," ujarnya kepada TribunBatam.id, Selasa, (23/2/2021).
Perempuan yang merantau dari Kota Medan ini, mengaku sejak pandemi Covid-19 tingkat kunjungan masyarakat ke pasar berkurang.
Hal itu juga berdampak pada menurunnya tingkat penghasilan yang didapatkan olehnya.
Baca juga: Juru Parkir di Balik Viralnya Pemulung Baca Alquran, Sengaja Foto Akbar Ingat Anak yang Juga Hafiz
Baca juga: Kisah Ayong Juru Parkir di Laman Boenda Tanjungpinang, Bertahan Hidup saat Pandemi Covid-19

"Kalau sebelum pandemi pembagian kita dengan pihak Dishub itu 40 persen dikami dan 60 persen ke mereka.