Ini Sosok Polisi Aipda Roni Syahputra yang Bunuh 2 Gadis Muda di Medan
Aipda Roni Syahputra menjadi tersangka pembunuh dua gadis muda di Medan yang bernama Riska Pitria, usia 21 tahun dan Aprillia Cinta alias Sinta.
Ini Sosok Polisi Aipda Roni Syahputra yang Bunuh 2 Gadis Muda di Medan
MEDAN, TRIBUNBATAM.id - Entah apa yang merasuki pikiran Aipda Roni Syahputra. Hingga ia diduga tega menghabisi dua gadis muda di Medan, Sumatera Utara.
Dua gadis muda itu bernama Riska Pitria, usia 21 tahun dan Aprillia Cinta alias Sinta. Kasus pembunuhan yang diduga dilakukan Aipda Roni Syahputra itu terungkap setelah warga menemukan mayat wanita di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalisum) Lingkungan Pasiran, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) pada Senin (22/2/2021) sekira pukul 01.50 WIB.
Tak hanya itu, sesosok mayat perempuan tanpa identitas lain juga ditemukan petugas kebersihan di Jalan Budi Kemasyarakatan Lingkungan 24, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, Senin (22/2/21) pagi.
Terungkap, satu dari mayat yang ditemukan itu adalah Riska Pitria, usia 21 tahun, alamat Lorong VI Veteran Bagan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.
Baca juga: SADIS, Polisi Bernama Aipda Roni Syahputra Cekik 2 Gadis Muda di Medan hingga Tewas
Mayat lainnya adalah Aprillia Cinta (13), teman Riska yang saat ditemukan tak jauh dari Polsekta Medan Barat, masih mengenakan pakaian loreng-loreng cokelat.
Dua hari setelah temuan mayat itu, Aipda Roni Syahputra ditangkap di rumahnya, kawasan Marelan pada Rabu (24/2/2021).
Lalu Siapa sebenarnya Aipda Roni Syahputra ?
Dikutip dari Tribun Medan (grup tribunbatam.id), Aipda Roni Syahputra adalah anggota oknum Polres Pelabuhan Belawan.
Polisi menduga tidak ada hubungan asmara di antara Aipda Roni dan dua gadis, korbannya.
Pembunuhan itu diduga berlatar belakang sakit hati.
Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan menyebutkan hubungan antara Aipda Roni dan korban Rizka Fitria hanya terkait pekerjaan.
Kebetulan Rizka bekerja sebagai Pekerja Harian Lepas di Polres Belawan.
Nainggolan membeberkan saat diperiksa, pelaku menyebutkan motif membunuh karena sakit hati.
"Waktu ditanya polisi dia jawab karena sakit hati, kan dia yang tahu," jelasnya.
Terkait, apakah kedua korban diperkosa terlebih dahulu, Nainggolan tak menahu termasuk teknisnya. "Enggak tahu, teknisnya ke Serse," bebernya.
Baca juga: Aipda Roni Syahputra Sengaja Buang Jenazah Rizka Fitria dan Aprillia Terpisah
Menyedihkan, Korban Dicekik hingga Tewas
Kejadian tragis itu berawal saat, Rizka Fitria mendatangi Aiptu Roni yang sedang berjaga untuk menanyakan titipan tahanan di Rumah Tahanan Polisi (RTP).
Tersangka yang berat hati diminta untuk mengecek oleh Fitria, akhirnya enggan melakukan pengecekan.
Kemudian, Rizka Fitria bersama dengan Aprilia Cinta mendatangi tersangka, untuk menanyakan pengecekan tahanan itu, namun terjadi cekcok di antara mereka.
"Ketika korban menanyakan prihal titipannya bersama seorang wanita temannya kepada tersangka, terjadi ketersinggungan hingga membuat oknum tersebut sakit hati," kata Kasubid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, Kamis (25/2/2021).
Tersangka yang kesal, kemudian mengatur pertemuan dengan Rizka Fitria dan Aprillia Cinta, untuk mempertanyakan mengenai cekcok di Polres Pelabuhan Belawan.
Akan tetapi, pelaku yang tidak tahan lagi akhirnya mencekik satu persatu korban hingga tewas.
Baca juga: Aipda Roni Syahputra Sengaja Buang Jenazah Rizka Fitria dan Aprillia Terpisah
Untuk sementara, MP Nainggolan belum dapat menjelaskan di mana lokasi pembunuhan itu terjadi.
Namun, setelah dibunuh, kedua jasad dibuang secara terpisah untuk mengelabuhi polisi, bahwa itu bukan korban pembunuhan.
"Korban dihabisi dengan cara dicekik," kata Nainggolan.
Saat ini, sambung Nainggolan, tersangka telah diamankan di Mapolres Pelabuhan Belawan.
Dokter Forensik Ungkap Penyebab Kematian
Dokter forensik RSUD Sultan Sulaiman Sei Rampah, dr Abdul Gafar Parinduri S.PFM mengatakan, bahwa dari hasil autopsi sementara, terdapat luka di tubuh almarhumah Rizka.
Di bagian wajah terdapat luka memar. Kemudian, dugaan sementara korban dihabisi dengan cara dibekap.
“Namanya mau dibunuh, pasti dia (Rizka) meronta. Namun tanda kekerasannya jelas sekali.
Pada bagian wajah, di mulut dan hidung dibekap tandanya tidak bisa bernafas dan membiru mukanya.
Pergelangan tangannya dipegang itu, tapi tidak ada tanda ikatan,” kata Gafar, Selasa (22/2/2021).
Lantas, apakah korban sebelum dibunuh sempat dirudapaksa oleh pelaku, Gafar memastikan bahwa hal itu tidak terjadi.
Hanya saja, kata Gafar, ada luka lama di bagian alat vital korban.
Baca juga: Sadisnya Aipda Roni Syahputra, Oknum Polisi Tega Cekik Rizka dan Aprillia hingga Tewas, Ini Motifnya
“Kalau tanda-tanda diperkosa enggak ada, karena pada saat itu dia sedang halangan.
Tapi ada tanda sudah pernah berhubungan, namun itu luka lama, bukan baru,” kata Gafar.
Disinggung lebih lanjut mengenai kondisi jenazah, Gafar memohon maaf.
Dia meminta awak media menanyakan langsung pada aparat kepolisian.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Sergai AKP Pandu Winata mengaku belum bisa mengungkap kasus ini.
Dia mengatakan, penyidik masih melakukan pemeriksaan. Hanya saja, hasil pemeriksaan belum bisa diungkap ke publik.
“Sejauh ini kasusnya masih dalam tahap penyelidikan,” terang Pandu.
Kapolsekta Medan Barat Kompol Afdal mengatakan, dalam kasus ini pihaknya sudah memeriksa delapan orang saksi.
Satu di antaranya merupakan petugas kebersihan yang menemukan jenazah Aprilia.
“Kami juga tengah berupaya mengumpulkan rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi penemuan jenazah. Kemudian, tim juga masih menunggu hasil autopsi RS Bhayangkara Medan,” kata Afdal.
Baca juga: Sosok Polisi Pencekik Dua Gadis Muda, Rekam Jejak Aipda Roni Saputra Ternyata Buruk
Di lokasi lain, Tribun Medan sempat mewawancarai kerabat Aprilia bernama Ami.
Dari penjelasan Ami, Aprilia pada Sabtu (20/2) lalu diajak oleh Rizka. Aprilia pamit untuk membeli kertas kado.
“Setelah dia (Aprilia) pergi, kami pun tidak tahu lagi kabarnya. Tiba-tiba beberapa hari kemudian sudah dapat kabar dia meninggal dunia,” kata Ami menitikan air mata.
Ami pun berharap, aparat kepolisian bisa mengungkap misteri pembunuhan ini.
Baca juga: Pratu Martinus Korban Penembakan Tinggalkan Istri dan 2 Balita, Brigadir CS Dapat Ganjaran
Terancam Dipecat
Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin Siregar angkat bicara terkait anggotanya yang membunuh dua orang wanita, dan jasadnya ditemukan secara terpisah.
Menurutnya, tidak ada ampun bagi anggota Polri yang melakukan kesalahan, apalagi sampai membuat nyawa orang lain melayang.
"Kita tetap tangani profesional melalui peradilan pidana," kata dia, dengan singkat melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis (25/2/2021).
Tidak menutup kemungkinan, kata dia tersangka ini dapat dipecat dari satuan, lantaran sudah melakukan pembunuhan. (*)
BACA JUGA BERITA TERBARU TRIBUNBATAM.id di GOOGLE NEWS, klik di sini
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sosok Aipda Roni Syahputra yang Cekik 2 Gadis Muda hingga Tewas, Bukan Soal Asmara, Ini Motifnya