TRIBUN WIKI

Apa itu Oksigen Hiperbarik? Terapi Penyembuhan bagi Pasien Covid-19

Terapi oksigen hiperbarik menjadi salah satu metode pengobatan melalui proses oksigen murni di dalam ruangan khusus bertekanan udara tinggi.

Channel News Asia
Apa itu Oksigen Hiperbarik? Terapi Penyembuhan bagi Pasien Covid-19. Foto: Seorang pekerja medis tengah merawat pasien Covid-19 

TRIBUNBATAM.id - Mungkin banyak orang yang tidak tahu, apa itu Oksigen Hiperbarik?

Terapi pengobatan ini diyakini dapat menyembuhkan pasien covid-19.

Terapi pengobatan ini pada prinsipnya yakni membantu kinerja organ tubuh guna memperbaiki jaringan yang rusak dengan meningkatkan kapasitas aliran oksigen murni ke jaringan tubuh.

Dr dr Mendy Habitie Oley SpBP-RE ( k) dari Siloam Hospitals Manado menjelaskan, dalam pengembangan fungsi lainnya, terapi Oksigen Hiperbarik mampu membantu penyembuhan bagi pasien yang terpapar virus corona.

Terapi oksigen hiperbarik menjadi salah satu metode pengobatan melalui proses oksigen murni di dalam ruangan khusus bertekanan udara tinggi.

"Berdasarkan hal tersebut, terapi Oksigen Hiperbarik salah satu cara atau bagian farmakologis, yaitu pemberian Instalasi oksigen dengan konsentrasi 100 persen pada tekanan lebih dari 1 atmosfer absolut ( 1.5 - 3.0 ATA)," kata dr Christian Kawengian Sp.PD., dari dokter spesialis dalam Siloam Hospitals Manado.

Mendy mengatakan, terapi pengobatan Oksigen Hiperbarik juga memiliki manfaat lain selain penyembuhan pasien covid-19.

Terapi Oksigen Hiperbarik dapat membantu menyembuhkan penyakit kronis, diabates, luka terbakar hingga migrain.

"Juga termasuk penyakit lainnya, yaitu decompression sickness, infeksi , kronis, diabetes, luka terbakar hingga penyakit pendengaran, Migrain, Neuro, cancer dan lainnya.

Baca juga: Apa Itu Covid Arm? Efek Samping Vaksin Virus Corona yang Menyerang Kulit

Baca juga: Bocah Umur 6 Tahun Positif Covid-19 di Tanjungpinang, 3 Pasien Corona Sembuh 

Namun, kata Mendy perlu diperhatikan kondisi pasien sebelum menjalani terapi ini, antara lain fobia akan ruangan tertutup, punya asma, Demam, Paru kronis dan kelainan sel darah merah.

Sementara selama terapi tersebut yang dipantau adalah EKG, Okumetriz, temperatur, tekanan darah, POZ, tekanan Cuff ETT dan tentunya AED dan paddle atau efek terbakar," tuturnya.

Memiliki banyak manfaat, terapi Oksigen Hiperbarik ternyata memiliki efek samping bagi tubuh.

Dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospital Manado ini pun menyampaikan akan adanya efek samping yang harus diperhatikan dalam tata kelolanya.

Efek samping yang mungkin saja terjadi yakni pulmonar ( Iritasi takeobronkial), neurologis atau gangguan visual, telinga berdenging, pusing, disorientasi, kejang, hingga penurunan kesadaran.

Siloam Hospital Manado merupakan salah satu jaringan rumah sakit pada Siloam Hospitals Group yang dilengkapi dan bersertifikasi dalam memenuhi kebutuhan Terapi Oksigen Hiperbarik.

Baca juga: Investigasi Asal Mula Covid-19 di Wuhan, Tim WHO Temui si Wanita Kelelawar

Baca juga: Selama Bulan Ramadhan, Pemerintah Inggris Akan Berikan Vaksin Covid-19 di Malam Hari

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved