NEWS WEBILOG

Kadinkes Kepri: Jangan Takut Divaksin! Selalu Terapkan Protokol Kesehatan

Vaksinasi covid-19 menuai reaksi beragam dari masyarakat, ada yang mendukung dan bahkan ada yang menolak. Simak penjelasan Kadinkes Kepri berikut ini.

ISTIMEWA
Vaksinasi covid-19 menuai reaksi beragam dari masyarakat, ada yang mendukung dan bahkan ada yang menolak. Simak penjelasan Kadinkes Kepri berikut ini. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah saat ini sedang menggencarkan vaksinasi covid-19 sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus tersebut.

Hanya saja, proses vaksinasi tersebut mendapat tanggapan yang beragam dari masyarakat, ada yang mendukung dan bahkan ada yang menolak.

Bahkan di tengah masyarakat, ada kabar yang beredar terkait vaksin, sehingga menimbulkan ketakutan tersendiri bagi masyarakat yang meyakini itu.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Muhammad Bisri mengatakan, awalnya banyak masyarakat yang takut divaksin.

Kejadian itu terjadi di bulan Januari lalu, nah mereka yang pertama-tama mendapatkan vaksin itu dibuatkan grup untuk saling sering, dan ternyata orang yang pertama mendapatkan vaksin itu tidak terdapat gejala yang seperti kabar yang beredar, paling hanya menimbulkan kantuk, tapi itu tidak berbahaya dan tidak ada gejala yang fatal sehingga harus dirawat di rumah sakit," ujar Bisri dalam program News Webilog edisi Senin, (1/3/2021) dengan tema 'Jangan Takut Divaksin'.

Bisri menyampaikan, dari fakta yang ada dan dirasakan oleh orang-orang yang mendapatkan vaksin pertama itu, bahwa tidak ada diantara mereka yang mendapatkan gejala-gejala usai menerima Vaksin.

"Dari fakta tersebut, akhirnya membantah isu yang beredar di masyarakat, dan kini kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi ini sudah tinggi," katanya

Untuk mengehentikan Pandemi Covid-19 terdapat dua cara yaitu, dengan Vaksinasi yang meningkatkan daya ketahanan tubuh dari dalam. Dan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan.

Baca juga: Gebyar Melayu Pesisir Batam, Tumbuhkan Semangat UMKM saat Pandemi Covid-19

Vaksinasi terdapat dua gelombang atau tahap, antara gelombang pertama dan kedua itu berbeda, baik itu sasaran maupun karakteristiknya berbeda.

"Tahap pertama itu sasarannya adalah Nakes Tenaga Kesehatan, sehingga ketika kita melakukan vaksinasi jadi lebih mudah, tapi namanya pertama ya banyak tantangan yang ditemukan, terutama vaksin datang secara bertahap, lalu terkait dengan pendaftaran yang tidak berjalan mulus, tapi sambil berjalan kita belajar, artinya muncullah berbagai macam strategi untuk pelaksanaan vaksinasi," kata Bisri.

"Tadi kita sudah mulai melaksanakan pemberian vaksin tahap kedua, tahap kedua ini berbeda karakteristik nya dengan tahap pertama, karena di tahap kedua ini menyangkut berbagai macam sasaran, ada TNI, Polri, ASN, Pelayan Publik, dan Lansia,"ujarnya

Terkhusus Lansia akan dilakukan sosialisasi yang lebih, karena menurutnya kemarin terdapat kabar bahwa para Lansia banyak yang menolak untuk divaksin, namun setelah pihaknya meneliti ternyata Lansia bukan menolak vaksin, namun mereka mengawatirkan penyakit yang dideritanya.

"Sehingga dari kejadian itu, perlu penjelasan yang lebih ditail, sehingga mereka nyaman dan faham," ujarnya.

Dari hasil vaksinasi tahap pertama terdapat beberapa yang harus dievaluasi, seperti tata cara pelaksanaan, yang dulunya dilakukan dengan massal dan untuk tahap kedua akan dilakukan dengan mendatangi institusi atau instansi satu persatu.

"Jadi kita akan mendatangi institusi, misalnya Polda yang anggotanya ada 3 ribu orang, kita akan datang ke sana, begitu juga dengan yang lain. Sehingga diharapkan pelaksanaan vaksinasi seperti ini akan lebih cepat dan menghindari kerumunan. Dan tentunya vaksinasi ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Bisri

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved