Pengakuan 2 Sekretaris yang Sering Dicabuli Bos di Ruangan Pribadi Hingga Diajak Mandi Bareng
Pelaku yang telah memiliki empat anak ini, dijemput penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara di kantornya
Ketika itu JH mengaku akan meramal nasib dan rezeki. Tapi ujung-ujungnya menggerayangi tubuh kedua korbannya.

Meski kedua korban sudah menolak, JH tetap memaksa dan semakin menjadi-jadi berbuat cabul.
JH kerap mencabuli korban di kantor saat jam kerja.
"Ada unsur pemaksaan di dalam bujuk rayu tersebut," ucap Nasriadi lalu menambahkan, "Ini dilakukan secara sering, artinya sudah banyak sekali."
Selalu Bawa Keris
Sewaktu perbuatan tak lazim dilakukan tersangka, korban tidak bisa berbuat banyak.
Keduanya pasrah karena JH membawa keris di kantung belakangnya.
"Korban tidak berani melawan karena tersangka membawa senjata tajam," kata Nasriadi .
Menurut Nasriadi, kedua korban takut atasan mereka akan berbuat nekat.
Apabila terus memberontak, korban khawatir JH akan menghujamkan kerisnya itu.
"Para korban takut menjadi korban pembunuhan dan sebagainya. Jadi takut, tidak melawan, dan pasrah," terangnya.
Salah satu korban, DF menuturkan bahwa tersangka JF tak pernah mengancam setiap berbuat cabul.
Tersangka hanya memaksa sebelum menggerayangi tubuh korban.
Namun, DF dan korban EFS telanjur takut ketika melihat keris pelaku.
"Kalau mengancam dia tidak mengancam. Tapi, dia sering membawa keris di belakang sakunya," terang DF.