VIRUS CORONA DI TANJUNGPINANG

Corona di Tanjungpinang Tak Sudah-sudah, Kini Serang Bocah 6 Tahun

Tayang: Jumat, 5 Maret 2021 10:36 WIB

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman

TribunBatam.id/Endra Kaputra

Corona di Tanjungpinang Tak Sudah-sudah, Kini Serang Bocah 6 Tahun. Foto Polsek Tanjungpinang Timur saat menyampaikan seruan protokol kesehatan covid-19 di Pasar Bestari Bintan Center, Jalan D.I Panjaitan, Kelurahan Air Raja, Km.9 Tanjungpinang Timur, Rabu (3/2/2021).

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kasus baru Corona di Tanjungpinang kembali bertambah.

Dar penambahan 6 kasus covid-19 di Tanjungpinang, terdapat satu anak laki-laki berumur 6 tahun.

Ia beralamat di Kecamatan Tanjungpinang Timur.

Dari data yang diterima Pemko Tanjungpinang melalui Satgas Covid-19 hingga Kamis (4/3/2021), terdapat tiga penambahan kasus warga Kecamatan Tanjungpinang Timur.

Sisanya dua warga Kecamatan Tanjungpinang Barat dan satu warga Kecamatan Bukit Bestari.

"Terdapat penambahan kasus, masing-masing 3 laki-laki dan 3 perempuan," ucap Wali kota Tanjungpinang Rahma dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Jumat (5/3/2021).

Selain penambahan kasus aktif virus corona di Tanjungpinang, terdapat penambahan 4 pasien sembuh corona.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad meninjau pelaksanaan vaksinasi corona didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri Dewi Komalasari, serta pejabat lainnya, Kamis (4/3/2021) (tribunbatam.id/istimewa)

Mereka di antaranya dua warga Kecamatan Tanjungpinang Timur dan Kecamatan Bukit Bestari.

Dinas Kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana Kota Tanjungpinang terus melaksanakan tracing (penelusuran) pada orang-orang yang kontak erat dengan pasien dan tempat beraktifitas lainnya.

Bila memenuhi kriteria kontak erat maka dilanjutkan dengan pengambilan swab hidung dan tenggorokan.

Rahma mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19 ini.

"Protokol kesehatan ini harus selalu dilakukan pada saat berinteraksi dengan keluarga yang tinggal satu rumah, keluarga tidak satu rumah ataupun di tempat kerja, sehingga klaster keluarga dan klaster tempat kerja bisa kita cegah bersama-sama," imbaunya.