BATAM TERKINI

35 Rumah Warga dan Lapak Pedagang Kaki Lima di Simpang Barelang Batam Digusur Maret Ini

Penertiban pedagang dan rumah penduduk yang ada di sepanjang jalan Trans Barelang Batam akan dilaksanakan Maret 2021 ini.

TRIBUNBATAM.id/PERTANIAN SITANGGANG
Lapak pedagang di Simpang Barelang. Ratusan pedagang enggan pindah meskipun sudah mendapatkan surat peringatan pertama. 

"Upaya kami untuk melakukan percepatan pembangunan, sehingga infrastruktur Batam lebih bagus lagi. Hal ini tak menutup kemungkinan untuk membangkitkan roda perekonomian Batam," tegas Amsakar.

Proses pembangunan oleh Pemko Batam sempat terkendala pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan.

Namun tim terpadu telah bernegosiasi dengan sejumlah pedagang dan telah mendapatkan jalan keluar. Surat pemberitahuan untuk penertiban ruas jalan yang dipakai sudah dilayangkan.

"Pak assisten yang ditugasi telah melakukan pembicaraan dengan para pedagang. Intinya ada relokasi atas penertiban tersebut, karena pertimbangan kami kondisi Covid ini," imbuh Amsakar.

Tak hanya terkait ruas jalan baru, Pemko Batam juga mendesak Pemrov Kepri melanjutkan pembangunan jalan dari Simpang Frangky hingga terowongan Pelita. Sebab, kondisi jalan tersebut sudah cukup banyak dikeluhkan masyarakat.

"Saya dapat info beberapa waktu lalu ada yang jatuh karena kondisi jalan rusak. Hal itu diduga karena pada Desember lalu, intensitas hujan cukup tinggi, yang membuat jalan cepat rusak, tapi saat itu sudah ada penambalan. Namun kami tetap sampaikan agar proses pembangunan dilanjut," kata Amsakar. 

Pedagang Ogah Pindah

Sementara itu ratusan pedagang di sepanjang jalan Trans Barelang, mulai dari Simpang Barelang, sampai dengan Perumahan Taman Cipta Asri, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, tetap bertahan meski lapak mereka akan digusur.

Sampai saat ini para pedagang tetap berjualan, walapun mereka sudah menerima Surat Peringatan (SP) pertama.

Pembangunan pelebaran jalan trans Barelang direncanakan akan dilaksanakan tahun 2021. Hal tersebut dikarenakan kondisi jalan tersebut selalu macet setiap hari, saat pulang kerja.

Bahkan sebelumnya Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, sudah meninjau lokasi dan berbincang dengan pedagang.

Namun sampai saat ini para pedagang belum ada yang mau membongkar sendiri lapak jualan mereka. Informasi yang dikembangkan di lapangan, Jumat (5/3), para pedagang enggan pindah karena belum ada lapak yang bisa mereka gunakan untuk melanjutkan usaha mereka.

"Kita berjualan hanya menyambung hidup, untuk memenuhi ekonomi keluarga,"kata Roy, seorang pedagang di Barelang.

Dia mengatakan mereka hanya mencari rezeki untuk biaya hidup keluarga.

"Jadi kami bukan menolak pembangunan. Tapi kami juga tidak ungin menjadi sampah masyarakat,"kata Roy.

Dia mengatakan, mereka berjualan di jalan trans Barelang bukan untuk mencari kaya.

"Kita tahulah saat ini, mencari pekerjaan itu bukan hal yang gampang, apalagi kita yang jualan di sepanjang jalan ini sudah berumur semua. Mau bekerja dimana lagi," katanya.

Mita, Pedagang lainnya juga mengakui saat ini untung dari jualan yang mereka peroleh tidaklah banyak.

"Bahkan satu hari kadang tidak ada pemasukan. Kami hanya bertahan,"katanya.

Saat ditanya jika dipindahkan ke tempat lain, para pedagang juga mengaku sangat enggan di pindahkan.

"Memulai usaha itu bukan mudah, kalau tempat baru, berarti harus mulai dari awal lagi,"kata Mita.

Dia mengatakan berjualan di jalan trans Barelang, pembelinya bukan hanya wisatawan, tetapi warga sekitar juga.

"Kalau kita dipindahkan ke jembatan satu Barelang, Pembeli kita hanya wisatawan, Sementara wisatawan hanya hari libur datang. Mau makan apa kami nanti," kata Mita.

Di tempat terpisah Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Kasitrantib) Kecamatan Sagulung, Jamil mengatakan penggusuran pedagang di jalan trans Barelang, akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Pemko sudah berikan SP dua, kalau pelaksanaan penggusuran kita kurang tahu,"katanya.

Sementaraa mengenai ganti rugi, Jamil mengetakan ganti rugi tidak ada.

"Dari awal sudah disampaikan kepada masyarakat, bahwa ganti rugi tidak ada,"kata Jamil. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi/Pertanian Sitanggang)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved