BERITA CHINA
'Jadi Gila karena Laut China Selatan' Perancis Dicap Pamer Militer Dihadapan Amerika dan China
Kapal perang Perancis yang ikut dalam konflik Laut China Selatan dipandang berusaha menjadi kekuatan baru di antara Amerika Serikat dan China
Selain itu, Prancis akan mengambil bagian dalam latihan angkatan laut
bersama skala besar dengan India, Australia, Jepang dan AS
sebagai bagian dari misi tahunan Jeanne d'Arc.
Collin Koh, seorang peneliti di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam,
mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa Macron mencoba memposisikan Prancis sebagai kekuatan alternatif bagi China dan AS.
Baca juga: Tak Terelakkan Lagi, Cepat atau Lambat Indonesia Bakal Hadapi China di Laut China Selatan
Baca juga: Pasukan Pengebom China Mulai Latihan Intensif di Laut China Selatan, Siap Hadapi Kemauan AS
"Jelas bahwa Prancis ingin menempatkan dirinya sebagai negara alternatif untuk dikunjungi selain AS dan China."
"Dia akan membuat orang berpikir: 'jika Anda muak dan lelah dengan semua persaingan China-AS
dan bingung siapa yang harus dipilih di antara China dan AS, ada Prancis sebagai pilihan lain'."
Padahal ketimbang Prancis, Koh percaya bahwa Jepang berada pada posisi yang lebih baik
untuk menawarkan dirinya sebagai alternatif regional.
Ini karena muncul dugaan Prancis hanya ikut-ikutan.
Baca juga: China Panas Kapal Induk dan 3 Kapal Perang AS ke Laut China Selatan, Beijing Dituduh Zalim ke Taiwan
Sebelumnya, mereka datang ke Laut China Selatan hanya ketika Inggris dan Jerman
bersiap untuk mengerahkan angkatan laut mereka ke perairan itu pada akhir tahun 2020 lalu.
Namun apa pun tujuan Prancis, dikhawatirkan aksi itu bisa memicu konflik skala besar
yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.
