Tak Marah, Terawan Malah Berterima Kasih ke BPOM dan Kemenkes yang Jegal Vaksin Nusantara
Terawan Agus Putranto angkat bicara setelah BPOM dan Kemenkes menyingkirkan vaksin Covid-19 berbasis sel dendritik yang dipeloporinya.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Tak Marah, Terawan malah beri reaksi tak terduga ini saat hasil kerja kerasnya dijegal.
Mantan Menkes Terawan berterimakasih ke BPOM dan Kemenkes yang telah menjegal vaksin nusantara.
Ketua Tim Pengembang Vaksin Nusantara Terawan Agus Putranto angkat bicara setelah BPOM dan Kemenkes menyingkirkan vaksin Covid-19 berbasis sel dendritik yang dipeloporinya.
Mantan Menkes ini tidak marah.
Padahal Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum memberikan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinis (PPUK) untuk uji klinis tahap dua dan tiga.
Baca juga: Kepala BPOM Sebut Vaksin Nusantara Gagasan Mantan Menkes Terawan Tak Sesuai Uji Klinis
Baca juga: Apa Itu Vaksin Nusantara yang Dibuat Dokter Terawan Setelah Dicopot Jadi Menkes, Ini Kelebihannya
Tanpa PPUK dari BPOM, otomatis pengembangan Vaksin Nusantara bakal mentok.
Sekadar diketahui dalam pembuatan vaksin ada tiga uji klinis yang dilakukan.
Uji klinis tahap satu untuk menguji tingkat keamanan vaksin itu sendiri.
Uji klinis tahap dua untuk efikasi vaksin- melihat kemampuan vaksin apakah dapat memberikan manfaat bagi individu yang diberi imunisasi.
Sedangkan uji klinis tiga untuk rekonfirmasi terhadap uji klinis satu dan dua yang telah dilakukan, dengan melibatkan lebih banyak relawan.
Sebelumnya Kemenkes telah membentuk Tim Penelitian Uji Klinis Vaksin Sel Dendritik melalui KMK No. HK.01.07/MENKES/2646/2020, mulai 12 Oktober 2020.
Kemudian tanggal 23 Desember 2020 sampai 6 Januari 2021 penyuntikan uji klinis fase pertama hingga 11 Januari 2021 dan 3 Februari 2021 dilakukan monitoring dan evaluasi.
Dokter Terawan memastikan bahwa Vaksin Nusantara yang kini tengah dikembangkan sebagai vaksin Covid-19 oleh pihaknya beserta RSUP dr Kariadi Semarang Universitas Diponegoro aman digunakan.
Mantan Menteri Kesehatan itu mengungkapkan hal tersebut untuk menanggapi pernyataan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito yang menyebut bahwa pengembangan Vaksin Nusantara tidak sesuai dengan kaidah medis.
"Vaksin Covid-19 berbasis dendritik sel, yang tentunya karena sifatnya autologus, sifatnya individual, tentunya adalah sangat sangat aman," kata Dokter Terawan dalam rapat kerja Komisi IX DPR, Rabu (10/3/2021).