Heboh Gunung Emas di Kongo, Pemerintah Tutup Setelah Viral, Ribuan Orang Gali Emas dengan Sekop

Keputusan Muhigirwa mengharuskan para penambang, pedagang, dang angkatan bersenjata RD Kongo (FARDC) untuk meninggalkan lokasi tambang di dalam dan se

Editor: Eko Setiawan
Tangkap Layar Youtube 2nacheki
Ribuan warga sebuah desa di Kongo menggali gunung emas 

Pihak berwenang juga memastikan mereka terdaftar di regulator pertambangan artisanal.

Dekrit Muhigirwa menegaskan, ketertiban harus ditegakkan kembali di Luhihi.

"Tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga untuk memastikan emas yang diproduksi sesuai dengan hukum Kongo."

Kelompok ahli PBB untuk RD Kongo tahun lalu melaporkan, produksi emas di sana tidak dilaporkan secara sistematis.

Berton-ton logam mulai diselundupkan ke rantai pasokan global melalui negara-negara tetangganya di timur.

Sebelumnya, sebuah video sekumpulan orang berkumpul memunguti tanah dan menggali dengan sekop di dekat lubang galian, viral di media sosial TikTok, Facebook, Twitter hingga Instagram.

Dalam video viral tersebut disertakan narasi bahwa orang-orang tersebut sedang menggali tanah yang terdapat kandungan emas.

Selain itu terdapat pula video yang memperlihatkan orang-orang yang sedang mencuci bongkahan emas yang dia dapatkan.

Salah satu akun yang mengunggah video tersebut di Instagram adalah akun @makassar_iinfo.

“Gunung Ini Mengandung ‘90% Emas’, Ditemukan Di Republik Demokratik Kongo. Kongo penuh dengan kekayaan alam, termasuk minyak, kayu, berlian, dan mineral,” tulisnya.

Hingga kini postingan tersebut telah disukai lebih dari 74 ribu pengguna.

Beragam komentar muncul terkait video tersebut.

“Apakah ini yg ada dalam cerita kalo akan ada gunung emas ?? lalu mereka akan saling membunuh karena saling berebut emas ?? serius tanya. yg paham jelasin oee” tulis akun @anindyamahesari.

“Serius nanya,,tiket peswat kesana berapa?,” tanya akun @jamalhanaqila.

“Auto kaya dan harga emas turun,” tulis akun tank_tama.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved