BERITA POPULER
Tiga Berita Populer Kepri, Ansar Ahmad Tunjuk Jefridin Jadi Plh Wako Batam hingga Nasib Fitri Aisyah
Ada tiga berita yang menarik perhatian pembaca Tribun Batam hari ini, Jumat (12/3). Di antaranya Gubernur Kepri tunjuk Jefridin jadi Plh Wako Batam
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Tiga berita populer Kepri hari ini, Jumat (12/3/2021), Gubernur Kepri Ansar Ahmad Tunjuk Jefridin Jadi Plh Wali Kota Batam Jelang Pelantikan Wako.
Kemudian, Di Tempat Ini, Warga Batam Bisa Makan Sepuasnya Bayar Seiklhlasnya, Rika: Orang Bisa Saling Bantu.
Berikutnya, MALANG Nasib Fitri Aisyah, Balita di Tanjungpinang Derita Tumor di Mata.
Beberapa kejadian di Kepri, termasuk Batam menarik perhatian pembaca.
TRIBUNBATAM.id merangkum beberapa berita populer sebagai berikut:
1. Gubernur Kepri Ansar Ahmad Tunjuk Jefridin Jadi Plh Wali Kota Batam Jelang Pelantikan Wako
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), TS Arif Fadillah menyebut, masa jabatan Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan wakilnya, Amsakar Achmad berakhir pada Minggu, 14 Maret 2021.
Sempat beredar kabar pelantikan Rudi dan Amsakar yang kembali terpilih sebagai Wali Kota Batam dan Wakil Wali Kota Batam hasil Pilkada 2020 akan digelar pada hari ini, Jumat (12/3/2021).
Namun kabar itu sudah dibantah Plt Karo Humas Pemprov Kepri Zulkifli, Kamis (11/3/2021).
"Tidak ada besok pelantikannya. Kalau ada pasti hari ini ada persiapannya," ujarnya.
Ia juga belum mendapat informasi, surat terkait pelantikan Wali Kota Batam itu sudah turun dari Kemendagri.
"Biasanya ada surat dari Mendagri ke Gubernur untuk dilakukan pelantikan. Surat itu belum ada diterima," ujarnya.
Lantas bagaimana kelanjutannya?
Sekda Kepri TS Arif Fadillah bilang, posisi Wali Kota Batam akan diisi sementara oleh Pelaksana Harian (Plh).
"Bila setelah lewat tanggal tersebut (14/3/2021) belum ada turun surat dari Dirjen Otda Kemendagri, posisinya akan diisi Pelaksana Harian," ucapnya, Jumat.

Arif melanjutkan, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad juga telah menandatangani penunjukan Plh Wali Kota Batam yang akan diisi oleh Sekda Batam, Jefridin.
"Tadi sudah ditandatangani Pak Gubernur," ujarnya.
Sementara itu, ditanyakan bagaimana dengan nasib pelantikan kepala daerah di Kabupaten Karimun dan Natuna?
"Kalau Karimun masa habis jabatan kepala dan wakil kepala daerahnya sampai 24 Maret ini. Masih menunggu sidang Mahkamah Konstitusi (MK). Posisinya juga penunjukan Plh," jawabnya.
Sementara untuk masa jabatan kepala daerah Natuna dan wakilnnya akan berakhir pada Mei mendatang.
Sebelumnya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad telah melantik tiga pasang kepala daerah pemenang Pilkada Serentak 2020 lalu.
Yakni untuk Bupati Bintan dan wakil, Bupati Lingga dan wakil serta Bupati Anambas dan wakil.
Kini tersisa dua pasang kepala daerah lagi yang belum dilantik.
Yakni Wali Kota Batam dan Wakil Wali Kota Batam, dan Bupati dan Wakil Bupati Natuna.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kepri, TS Arif Fadillah sebelumnya menyampaikan, dua pasang kepala daerah yang belum dilantik menunggu sisa masa jabatan habis.
"Kalau Batam Maret, Natuna kalau tak salah Mei. Hanya jadwal pasti belum ada," sebutnya.
Sementara itu, berikut fakta-fakta jelang Pelantikan Wali Kota Batam.
1) KPU Kirim Surat ke DPRD Batam
Komisi Pemilihan Umum atau KPU Batam telah mengirim surat pengesahan hasil penetapan Pilkada Batam terpilih ke DPRD Batam.
Ini karena masa jabatan Walikota dan Wakil Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan Amsakar Achmad akan berakhir pada 14 Maret 2021 mendatang.
KPU Batam sebelumnya menetapkan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam Muhammad Rudi - Amsakar Achmad meraih suara terbanyak dalam Pilkada Batam 2020.
Pasangan petahana ini mengalahkan pasangan Lukita Dinarsyah Tuwo - Abdul Basyid.
Komisioner Divisi Hukum KPU Kota Batam Martius mengatakan, pelantikan Wali kota Batam menjadi domain DPRD Batam dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri.
"KPU Batam hanya sampai pada tahapan menyampaikan usulan pengesahan calon terpilih ke DPRD Batam.
Kami sudah sampaikan usulan pengesahan. Untuk jadwal dan kapan akan dilantik itu menjadi wewenang DPRD Batam," ujar Martius, Senin (8/3/2021).
Untuk jadwal pelantikan Wali Kota Batam sendiri tergantung dari pemerintah pusat atas usulan DPRD Batam.
"Dari data yangg kami ketahui bahwa masa aktif Walikota Batam sampai dengan 14 maret 2021. Kita tunggu saja," bebernya.
2) Reaksi DPRD Batam
DPRD Batam telah melaksanakan paripurna terkait tahapan pelantikan Wali Kota Batam pada 22 Februari 2021.
Pelaksana tugas atau Plt Sekwan DPRD Batam Aspawi mengatakan, setelah paripurna digelar, pihaknya mengantar kelengkapan berkas ke biro hukum Provinsi Kepri bersama Kabag Tapem Pemko Batam.
Dalam kesempatan itu, mereka juga membawa surat Wali Kota Batam tentang permohonan pelantikan tanggal 26 Februari 2021 yang diterima langsung oleh Sekdaprov Kepri di rumahnya.
"Suratnya sudah kita bawa ke provinsi," kata Aspawi, Selasa (9/3/2021).
Selanjutnya, pada tanggal 23 Februari 2021, pihaknya ke kantor Biro Pemprov Kepri.
Di sana, mereka berkoordinasi terkait pengiriman berkas ke Kemendagri
"Siangnya Kabag Tapem Pemko Batam berangkat ke Jakarta membawa berkas," tambahnya.
Ditambahkan Aspawi, tugas DPRD Batam selesai setelah melengkapi berkas dan diumumkan di paripurna.
Jika disetujui oleh Kemendagri tanggal 26 Februari 2021 sesuai permohonan Wali kota, maka pelantikan Wali Kota Batam terpilih dilaksanakan melalui virtual di tempat kantor Pemko Batam.
Namun jika tidak disetujui pelantikan akan mundur sampai bulan April. Namun tidak disebutkan tanggalnya.
Artinya sesuai akhir masa jabatan Wali Kota Batam tanggal 14 Maret 2021 akan terlewati.
Sehingga akan ada pejabat sementara untuk mengisi kekosongan jabatan Wali Kota Batam.
"Kami masih menunggu jadwal dari Kemendagri, kita tunggu sebelum tanggal 14 Maret ini," ungkap Aspawi.
Sementara anggota DPRD Batam Taufik Muntasir mengatakan, sejauh ini DPRD Batam sudah mengusulkan pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Batam ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Hanya saja untuk pelantikannya masih menunggu jadwal dari Kemendagri.
"Sudah, kita masih tunggu jadwal pelantikan," kata Taufik.
Politikus Nasdem itu menambahkan, pelantikan sendiri akan dilakukan di Tanjung Pinang dengan dilantik langsung oleh Gubernur Kepri.
"Kalau lewat dari tanggal 14 Maret 2021 saat masa jabatan Wali Kota Batam berakhir, tentu akan ada Plt.
Mudah-mudahan sebelum masa jabatan berakhir, wali kota terpilih sudah dilantik," ucapnya.
3) Gubernur Kepri Minta Dipercepat
Rencana pelantikan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dipercepat.
Hal ini dibeberkan oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat dirinya berada di Batam.
Pelantikan direncanakan pada 12 Maret, 2021 mendatang. Dari yang sebelumnya 14 Maret 2021.
Sementara rencana tempat pelantikan, akan dilakukan di Tanjungpinang.
Diakuinya alasan pelantikan dipercepat atau dimajukan, karena jadwal awal pelantikan 14 Maret 2021, bertepatan dengan hari Minggu.
"Jadwal pelatikan, tanggal 14. Tapi itu hari minggu. Hari libur," ucap Ansar Ahmad, Senin (8/3/2021).
Saat ini pihaknya masih menunggu persetujuan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), untuk memberikan kepastian.
Pihaknya diakui Ansar, sudah menyurati Mendagri. Pelantikan yang dilakukan, hanya untuk Batam. Sementara Natuna, Mei 2021 dan Karimun, menunggu putusan MK.
"Kami sudah menyurati Mendagri. Kalau memungkinkan, dimajukan Jumat.
Kita sepakati tempat, bisa di kantor Gubernur Kepri," imbuhnya.
4) Jahit Baju Baru
Sebelumnya diberitakan jelang pelantikan Wali Kota Batam dan Wakil Wali Kota Batam, Rudi dan Amsakar menjahit seragam baru.
Hal ini dibeberkan oleh Wakil Wali Kota Amsakar Achmad.
"Baju saya kemarin ada dibuat bagian pemerintahan," ujar Amsakar, Sabtu (6/3/2021) lalu.
Dia diminta untuk ukur tubuh buat seragam yang akan dijahit.
Namun ia meminta untuk menggunakan ukuran yang lama saja.
"Saya minta pakai ukuran lama saja. Karena badan saya begini-begini saja," ujar Amsakar.
Penjahitan baju pelantikkan ini bukan hanya Amsakar saja.
Seragam Wali Kota Batam, Muhammad Rudi juga ikut dijahit dengan bahan yang sama dengan Amsakar.
2. Di Tempat Ini, Warga Batam Bisa Makan Sepuasnya Bayar Seiklhlasnya, Rika: Orang Bisa Saling Bantu
Pdt. Rika mengaku senang dan bahagia dengan adanya program Dapur Umum "Makan sepuasnya bayar seiklasnya".
Pasalnya, orang yang membutuhkan makanan bisa makan sepuasnya namun cukup membayar seikhlasnya.
"Ini sangat positif ya, apalagi tidak melakukan pembatasan, baik suku, ras, agama dan golongan. Jadi semua bisa menikmatinya,"kata Rika, Jumat (12/3/2021).
Dengan adanya dapur umum tersebut semua masyarakat yang datang bisa terbantu dan bisa membantu.
"Ya bagi masyarakat yang mampu bisa membantu, masyarakat yang tidak mampu bisa terbantu," kata Rika.
Dia mengatakan yang paling menarik dari dapur umum tersebut, tidak ada mematok biaya dan pengelola sendiri tidak melayani orang yang mau makan.
"Sistemnya prasmanan, jadi yang datang itu yang mengatur porsi makannya. Ini sangat bagus," kata Rika.
Bahkan yang memasak di dapur umum tersebut juga para relawan.
"Jadi sangat bagus, karena di tempat ini terbentuk juga rasa kekeluargaan dan kebersamaan," kata Rika.
Di tempat terpisah Hendra Asman, Anggota DPRD Kota Batam, juga mengatakan sangat mendukung kegiatan sosial tersebut, di mana saat ini pandemi sangat memporak-porandakan perekonomian masyarakat.
"Konsep Makan Sepuanya dan Bayar seikhlasnya luar biasa. Kami tentu akan terus mendorong dan mengajak teman-teman lain untuk turut mendukung kegiatan baik ini,"kata Asman.
3. MALANG Nasib Fitri Aisyah, Balita di Tanjungpinang Derita Tumor di Mata
Namanya Fitri Aisyah. Usianya baru 2 tahun 6 bulan.
Ia tampak asyik memainkan handphone orang tuanya ketika TribunBatam.id berkunjung ke rumahnya di Perumahan Bumi Air Raja blok G No 253, KM 15 arah Tanjung Uban, Pulau Bintan, Provinsi Kepri, Kamis (11/3/2021).
Ia tampak cekatan layaknya balita seusianya. Namun, ia tampak tenang ketika duduk di pangkuan ayahnya.
Kondisi Fitri Aisyah tak seperti balita pada umumnya.
Anak pasangan Sukateman dan Andreani ini mengidap tumor pada bagian mata kirinya.
Sang ayah menceritakan, mulanya ada mirip daging warna putih pada bola matanya sejak Fitri Aisyah masih bayi.

Ia tak menyangka, jika munculnya benda mirip daging itu kini berdampak buruk bagi kesehatan buah hatinya.
Mulanya daging yang menyerupai mata kucing itu kecil.
Namun tanpa disadari, lama-kelamaan membesar dan menutupi kornea mata.
Dagingnya tampak kemerahan dan selalu mengeluarkan cairan bening serupa air mata.
"Sewaktu baru lahir kita udah periksa ke rumah sakit.
Dokter bilang karena masih bayi belum bisa diperiksa untuk mengetahui penyakitnya.
Jadi hanya dicek begitu saja dan dikasih obat tetes.
Lalu inilah setelah usianya 2 tahunan begini tiba-tiba bola mata kirinya terus membengkak dan mengeluarkan air sampai darah.
Kami rujuk lah baru-baru ini ke klinik mata," ujarnya.
Dengan biaya yang terbatas sewaktu melakukan serangkaian pemeriksaan dan pembelian obat oleh tenaga kesehatan.
Sukateman yang kesehariannya bekerja sebagai loper koran ini awalnya mengaku syok mendengar hasil pemeriksaan tersebut.
Istrinya pun hanya berdagang keripik pisang dan rempeyek untuk membantu mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
"Tak tega saya mas, mata kirinya sudah tidak dapat melihat lagi.
Tapi kalau mata kanan masih berfungsi normal.
Gak banyak yang bisa kami harapkan dari penghasilan sehari-hari kami untuk makan pun ya secukupnya mas.
Tapi bagaimana pun kami sebagai orang tua tetap berupaya untuk anak," papar pria asal Ponorogo, Jawa Timur ini.
Setiap pagi disaat bangun dari tidurnya, Fitri harus menahan sakit.
Tidak sedikit tetesan darah keluar membasahi pipi dan bajunya.
Saat itu pula ibunya harus ekstra cekatan membersihkan sembari menenangkan buah hatinya yang terus menerus meronta tak kuasa menahan sakit.
Aktivitas buah hatinya itu kini dibatasi begitu ketat untuk bermain bersama anak-anak sebayanya di wilayah lingkungan rumahnya.
Ia khawatir keaktifan para balita seusia anaknya saat ini dapat menambah parah penyakit yang diderita puterinya.
"Pokoknya saya sampaikan ke isteri untuk dijaga betul di rumah.
Kalau keluar selalu ditutup mata kirinya dengan kain agar tidak masuk debu," jelasnya
Pantauan TribunBatam.id di rumah nya yang tampak sederhana dengan perabotan rumah tangga yang minim.
Tampak Fitri Aisyah begitu aktif dan tengah asyik memegang handphone, seolah Ia tak memahami betul sakit apa yang kini dideritanya.
"Kami mau operasi tapi gak punya dana mas.
Dokter udah suruh rujuk ke rumah sakit provinsi untuk dilakukan operasi.
Kami pun gak punya BPJS mas jadi memang terkendala sekali," ungkapnya.
Kini Sukateman dan isteri pun berharap adanya bantuan dana serta doa dari para dermawan dan berbagai pihak lainnya untuk kesembuhan anaknya agar dapat melihat kembali dengan sempurna.
"Iya dengan ini kami mohon kiranya bantuan dari pihak-pihak yang berkenan, khawatir makin lama makin membesar.
Pihak rumah sakit menyampaikan, dana yang dibutuhkan untuk operasi sekitar Rp 18 Juta," sebutnya.
Sebagai Informasi, Sukateman pun melampirkan No Hp : 08126102701 serta rekening miliknya dengan nomor 00511-01-50-004122-4 Bank BTN dengan alamat Perumahan Bumi Air Raja blok G No 253, KM 15 arah Tanjung Uban.
(tribunbatam.id/dra/blt/rus/hsu/ian/nvn)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google