Polwan Ajudan Terakhir Presiden Soekarno Telah Tiada, Menari Sambil Bawa Revolver Jaga Bung Karno
Ni Luh Putu Sugiantri, Polisi Wanita (Polwan) yang menjadi pengawal Bung Karno meninggal setelah berjuang melawan penyakit dan usianya senjanya
Fajar menceritakan, kondisi Bu Nitri semakin memburuk akibat penyakit yang dideritanya.
Hingga pada 9 Maret lalu, ibu Nitri sempat dilarikan ke RS Balimed dan kemudian dia dirujuk ke RS Sanglah.
"Karena kondisinya yang semakin kritis,
ibu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya kemarin," kata Fajar.
Tak pernah naik pangkat
Ni Luh Putu Sugianitri sempat berapi-api menceritakan
bagaimana dia sebagai Polwan ajudan terakhir Presiden Soekarno.
Menurut Nitri, panggilan akrabnya,
karena perpindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto
dan suasana psikologis yang menyertainya,
dialah satu-satunya Polwan yang tidak pernah naik pangkat.
Baca juga: 4 Peristiwa Bersejarah yang Bikin Air Mata Soekarno Meleleh: di Antaranya Saat Hukum Mati Sahabat
Ia selamanya hanya berpangkat brigadir,
tidak pernah dipecat, tidak pernah diberhentikan.
"Saya satu-satunya wanita Bali yang menjadi ajudan terakhir Presiden Soekarno.
Saya dari Desa Babatan, Penebel, Tabanan.