HUMAN INTEREST

Kisah Zaharuddin, Sukses Membangun Objek Wisata Air Terjun Gunung Hiu di Natuna

Zaharuddin menyulap dan memanfaatkan ciptaan Tuhan menjadi sebuah objek wisaya di Desa Ceruk Natuna dan diberi nama Air Terjun Gunung Hiu

Editor: Dewi Haryati

"Kalau Natuna kita lakukan itu pasti sangat mahal sekali biayanya. Tiket pulang pergi saja sudah berapa? Makanya saya membangun objek wisata ini, dan Alhamdulillah dalam pembangunannya saya juga dibantu Pemkab Natuna," tuturnya.

Menurutnya, bagi masyarakat Natuna yang ingin berwisata ke daerah lain lumayan berat, karena biayanya besar.

"Saya bangun ini bukan untuk profit atau bisnis. Jadi saya bangun ini adalah untuk sedekah, dan bagi pengunjung yang datang kami tidak pungut biaya masuk," ujarnya.

Sedangkan perawatan dan pengelolaannya, Zaharuddin bekerja dibantu oleh beberapa karyawan.

Namun saat ini ia bekerja sendiri, karena Covid-19 objek wisata tersebut ditutup sementara.

"Sekarang saya bekerja sendiri, ibarat membersihkan kebun sendirilah. Insyaallah setelah lebaran nanti objek wisata ini akan kita buka kembali," tuturnya.

Kini wisata Air Terjun Gunung Air Hiu ditutup sementara saat Covid-19 untuk menghindari kerumunan dan klaster baru covid-19.

Apalagi di kawasan wisata tersebut terdapat kolam renang yang cukup menarik minat pengunjung yang datang untuk berenang.

"Kalau kita buka, setidaknya 2 dari 3 protokol kesehatan akan dilanggar yaitu, menggunakan masker dan menjaga jarak tidak akan bisa dilakukan ketika berenang," ujarnya.

Pantauan TribunBatam.id, di lokasi terlihat air terjun yang mengalir deras dari atas gunung, juga terdapat sebuah kolam renang, home stay, dan juga terdapat spot-spot foto yang menarik dan instagramable.

"Di sini juga terdapat 7 sungai yang mengalir dari gunung di atas, 3 sungai besar dan 4 sungai kecil," ujar Zaharuddin.

Menurutnya, ketujuh sungai tersebut seolah-olah menggambarkan Surga Firdaus yang dijelaskan dalam ajaran Islam.

Ia mengajak Pemerintah bekerja sama untuk membangun objek wisata di Natuna.

"Mudah-mudahan Pemerintah dan Pemerintah Daerah kita dalam hal yang sama.

Bersama-samalah kita membangun objek wisata untuk mengutamakan kebutuhan masyarakat Natuna dulu, baru sambil berjalan kita tunggu.

Kita jemput wisatawan dari luar untuk menikmati wisata di Natuna dan jangan menunggu datangnya investor untuk membangun wisata di Natuna ini tetapi kita bersama-sama masyarakat dan Pemerintah Daerah yang memulai. Tidak ada kata terlambat," pungkasnya.

(TribunBatam.id/Muhammad Ilham)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita tentang Human Interest Story

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved