'Mak, Jangan Dendam Ya', Wasiat Terakhir Rani yang Dibakar Suaminya Hidup-hidup

'Mak, jangan dendam ya', wasiat terakhir Rani yang dibakar suaminya hidup-hidup.

TRIBUN MEDAN ISTIMEWA
DIBAKAR SUAMI - 'Mak, jangan dendam ya', wasiat terakhir Rani yang dibakar suaminya hidup-hidup. FOTO: RANI SEMASA HIDUP 

"Sebelum pergi, Rani meminta maaf kepada saya. 'Maafin kakak ya mak'. Begitu ucapnya berkali-kali kepada saya," terang Yati.

Sempat dilarikan ke rumah sakit

Rani Andriani (20), Istri Dibakar Suaminya di Tembung Akhirnya Meninggal Dunia, Ibunya: Mohon Doanya
Rani Andriani (20), Istri Dibakar Suaminya di Tembung Akhirnya Meninggal Dunia, Ibunya: Mohon Doanya (TRIBUN MEDAN / ist)

Pascadibakar suami, Rani Andriani sempat dibawa ke Rumah Sakit Mitra Medika.

Dari sana, Rani Andriani dirujuk ke RSUD Deliserdang.

Karena perlu mendapatkan perawatan yang intensif, Rani Andriani kemudian dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan.

Di RSUP HAM Medan, Rani Andriani sempat satu minggu dirawat.

Yati pun bercerita bagaimana Rani Andriani begitu tersiksa menahan sakit akibat luka bakar yang dideritanya.

Saat suster memasang alat bantu pernafasan, Rani Andriani merintih kesakitan.

Yati yang selalu mendampingi putrinya itu sempat tak kuasa menahan tangis.

Meski kondisi ini pahit, namun Yati harus menguatkan diri.

Dia tidak ingin merusak mental Rani Andriani yang perlu dukungan dari pihak keluarga.

Selama proses perawatan, Yati pun pontang-panting mencari dana.

Dia harus berutang ke sana dan ke sini untuk kesembuhan anaknya itu.

Beruntung, masih ada donatur yang berbaik hati menolong keluarga Yati.

Atas bantuan para donatur itu, Yati pun merasa bebannya sedikit terbantu.

Dia tak lupa mengucap ribuan terima kasih kepada semua pihak yang perhatian dengan Rani Andriani.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved