HUMAN INTEREST
Dulu Berdagang Mainan Anak, Kini Nasrul Jadi Anggota Dewan di Tanjungpinang
Nasrul merupakan satu dari sekian anggota DPRD Tanjungpinang yang latar belakangnya sebagai wiraswasta.Ia dulunya jualan mainan anak
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Sosok Nasrul sudah tak asing lagi bagi warga Jalan Pompa Air, Kota Tanjungpinang.
Ia adalah anggota DPRD Tanjungpinang periode 2019-2024 di Komisi III DPRD Tanjungpinang.
Selain sebagai anggota dewan, bapak tiga anak ini juga menjabat Sekretaris Dewan Etik Pengurus DPD PKS Tanjungpinang.
Nasrul merupakan satu dari sekian anggota DPRD Tanjungpinang yang latar belakangnya sebagai wiraswasta.
Namun tak banyak yang tahu kehidupan yang dijalani pria yang lahir pada 15 Oktober 1969 ini tak diraihnya dengan mudah.
Baca juga: Kisah Agusri Nelayan Tradisional Asal Natuna Bersaing dengan Kapal Ikan Asing di Laut
Baca juga: Kisah Asep Fals Asal Lingga Berkreasi lewat Konten Video hingga Ciptakan Lagu Corona
Nasrul awalnya perantau asal Solok, Sumatera Barat di Tanjungpinang. Ia ke Tanjungpinang tahun 1987, saat itu ia tinggal bersama abangnya.
Meski tinggal dengan saudaranya, ia belajar mandiri untuk mencari uang sendiri.
Setelah pulang sekolah ia menyempatkan diri untuk jualan mainan anak. Dari hasil jualan itu, dipakainya untuk membiayai uang sekolahnya.
"Saya dulu sekolah di SMEA Pembangunan, jadi setiap pulang sekolah saya berjualan mainan anak, seperti mobil-mobilan dan semacamnya di pasar dekat Lorong Gambir.
Nah kalau hari libur baik Sabtu dan Minggu saya biasanya keliling dan menetap di satu tempat, biasanya di keramaian tepi laut itu," kata Nasrul saat ditemui di rumahnya, Selasa (23/3/2021) lalu.
Cerita Nasrul berlanjut. Suami dari Harni Marlia ini ingat betul saat-saat tersulitnya di masa krisis moneter tahun 1998.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Nasrul rela berkeliling dari satu kampung ke kampung yang lain hingga ke pulau Bintan berdagang mainan anak.
Saat itu istrinya juga turun tangan membantunya berdagang mainan anak di depan salah satu mini market di Tanjungpinang yang baru buka waktu itu.
"Itu saat-saat tersulit saya berdagang. Pernah saya pulang sampai subuh ke rumah karena takut lewat jalan di daerah Bintan itu.
Dengan terpaksa saya tunggu teman saya yang juga seprofesi agar pulang sama ke arah Pinang. Istri saya pun juga sempat berjualan balon anak di depan Supermarket Bintang Rezeki yang sekarang itu," ungkapnya.
Nasrul yang masih aktif membina remaja masjid Nurul Iman Jalan Pancur ini mengaku telah tiga kali mengikuti kontestasi pemilihan legislatif sejak tahun 2009.
Hingga akhirnya di Pileg tahun 2019 memperoleh suara terbanyak kedua dan diutus partainya menjabat sebagai Anggota DPRD Tanjungpinang di Komisi III menggantikan Almarhum Muhammad Arif yang telah meninggal dunia.
"Pertama sebenarnya saya sedih dengan kepergian almarhum ini, terpukul dan juga kaget. Waktu itu saya memang lagi kurang sehat sehingga tidak bisa melayat ke kediamannya.
Kami sesama kader itu sudah seperti saudara dan begitu dekat. Sungguh saya tidak ada pertanyakan ke partai tentang siapa yang menggantikan posisi almarhum, namun karena memang ini sudah jalur dari partai sehingga amanah ini harus saya terima," paparnya.
Meski sudah jadi anggota dewan, Nasrul tetap senang mengendarai motor roda dua untuk menuju Kantor DPRD Tanjungpinang di Senggarang.
"Ini sebenarnya tidak maksud apa-apa ya. Ini hanya karena kebiasaan saya yang tidak suka hal ribet dan berbelit-belit.
Saya suka menggunakan motor itu karena lebih cepat dan tidak memakan waktu yang banyak di jalanan, apa lagi kalau ada janji ingin cepat sampai tentunya," terangnya.
Pria dengan filosofi hidup seperti air yang mengalir ini mengaku berkomitmen sebagai seorang politisi menyalurkan aspirasi masyarakat, banyak berbuat untuk kepentingan orang banyak dan mengawasi jalannya pemerintahan.
"Jangan pernah berpikir bosan atau jenuh terhadap pengaduan atau keluhan yang diungkapkan warga, banyak berkomunikasi dengan warga dengan itu saya akan berusaha dengan sekuat diri melalui reses dan pertemuan-pertemuan kecil dan sederhana bersama warga," ucapnya.
Dengan latar belakang berdagang hingga saat ini membuat Nasrul berharap timbul nya semangat masyarakat khususnya anak-anak muda milenial untuk giat menjadi entepreneur guna meningkatkan nilai perekonomian masyarakat.
"Intinya kemauan kita harus tinggi, lalu jangan pernah malu untuk menjadi maju dan terakhir harus berinovasi untuk melihat peluang pasar, khususnya di sekolah alangkah baiknya untuk support pelajaran kewirausahaan ini lebih diarahkan, karena kasihan kalau semuanya mau jadi PNS namun kuotanya terbatas pula," tutupnya.
(Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita tentang Tanjungpinang