CRIME STORY
Crime Story: Sudah 6 Kapolres Berganti, Kasus Kematian Mahasiswa UI Akseyna Belum Terungkap
Sudah 6 Kapolres berganti, namun kasus pembunuhan Akseyna Ahad Dori alias Ace, mahasiswa Universitas Indonesia belum terungkap
Dalam foto yang agak buram karena jarak yang jauh, terlihat dua sosok yang diduga berkaitan dengan pembunuhan Ace.
"Karena timing-nya masuk. Foto itu tanggal 24 Maret 2015, pukul 09.00. Jam segitu jarang ada yang duduk-duduk di situ," kata Mardoto.
Foto itu sampai sekarang masih dikantongi oleh keluarga.
"Masih saya dalami," kata Mardoto.
Dukungan dan perhatian dari warganet kepada keluarga Akseyna serta penuntasan kasus ini terus mengalir.
Namun, dukungan dan perhatian sejenis justru disebut tak pernah muncul dari UI.
"Bantuan dan dukungan dari netizen sangat banyak, (tapi) tidak ada bantuan/dukungan kampus. UI tidak mau membentuk tim investigasi sejak awal," jelas Mardoto.
"UI sejak awal tak ada di pihak Ace"

Mardoto sempat meminta UI membentuk tim investigasi mengusut pembunuhan putranya melalui surat tertulis pada 6 September 2015.
Sebagai informasi, tim investigasi internal semacam ini juga pernah dibentuk Universitas Katolik Atma Jaya ketika seorang mahasiswanya, Danil Vinci Tambunan (18), meninggal usai berkegiatan di Resimen Mahasiswa (Menwa).
Dalam surat itu, selain meminta pembentukan tim investigasi, keluarga Akseyna turut meminta pendampingan hukum dari pihak kampus.
Namun, harapan itu bertepuk sebelah tangan.
"Bantuan hukum malah diberikan kepada pihak-pihak yang lain, yang terkait kasus ini juga," sebut Mardoto.
Ia pun pernah menaruh curiga terhadap seorang dosen yang dinilainya cukup intens mengomentari kematian Akseyna pada masa-masa awal kasus ini merebak.
Mardoto juga melaporkan kecurigaan itu kepada kampus dalam surat yang sama.
"Ya, ada dosen yang aneh, di medsos nulis banyak tentang Ace, yang cenderung mendiskreditkan Ace," ujarnya.