Reaksi Aziz Yanuar Soal Temuan Atribut FPI saat Penggerebekan Terduga Teroris oleh Densus 88

Dalam penggerebekan itu polisi menemukan sejumlah barang bukti seperti atribut baju dan buku berlogo ormas Front Pembela Islam (FPI).

Tribunnews/Jeprima
Petugas kepolisian melakukan penggeledahan rumah terduga teroris di kawasan Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021). Kepolisian Polda Metro Jaya menangkap dua terduga teroris di kediamannya yang juga dijadikan ruang pamer (showroom) mobil bekas. Penangkapan kedua terduga teroris ini berkaitan dengan peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) pagi. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNBATAM.id, BATAM-  Densus 88 menemukan sejumlah barang bukti saat penggerebekan teoris  di wilayah Condet, Jakarta Timur, dan di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Penggerebekan tersebut seperti yang dilakukan pada Senin (29/3/2021) kemarin. 

Dalam penggerebekan itu polisi menemukan sejumlah barang bukti.

Di antaranya seperti atribut baju dan buku berlogo ormas Front Pembela Islam (FPI).

Terkait hal tersebut, Warta Kota mencoba melakukan penelusuran.

Berdasarkan deskripsi sebuah market place, buku yang dijual Mihrab Shop seharga Rp 150.000 per buah itu ditulis Habib Rizieq Shihab ketika menjalani penahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba.

Buku itu berisi dialog Habib Rizieq Shihab terkait ancaman hingga teror yang dialami FPI sejak Imam Besar FPI mencanangkan Gerakan Nasional Anti Maksiat.

Berikut deskripsi buku selengkapnya :

Sejak Front Pembela Islam mencanangkan Gerakan Nasional Anti Maksiat, berbagai kritik, teror, ancaman dan intimidasi kerap kali dialamatkan kepada organisasi yang dipimpin oleh Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab ini.

Selain mendapat perlawanan yang hebat dari musuh-musuh Islam, Gerakan Amar Makruf Nahi Munkar FPI ini juga mendapat perlawanan dari umat Islam sendiri.

Sederetan Orang Cerdas dari kalangan tokoh nasional menyatakan bahwa aksi-aksi FPI biadab dan merusak citra Islam.

Sekelompok orang yang mengatasnamakan Ulama menuding FPI sebagai aliran sesat yang haram didekati.

Sejumlah organisasi dan LSM yang berkolusi dengan tempat-tempat maksiat mendatangi DPR/MRR untuk menuntut pembubaran FPI.

Kedahsyatan badai tudingan terhadap FPI dalam beramar makruf nahi munkar telah mendorong Habib Rizieq Syihab untuk membuat risalah yang menghimpun berbagai tuduhan tersebut dalam bentuk dialog tanya jawab.

Sekaligus untuk berbagi informasi dan pengalaman sesama ikhwan yang concern terhadap perjuangan amar makruf nahi munkar.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved