Sosok Dibalik 2 Terduga Teroris yang Sempat Datang ke PN Jakarta Timur yang Sidangkan Habib Rizieq

Saat mereka datang, Habib Rizieq Shihab sedang menjalani sidang atas perkaranya. 

DOKUMENTASI KUASA HUKUM RIZIEQ SHIHAB
Foto Ilustrasi - Mantan pemimpin FPI Rizieq Shihab saat membacakan eksepsi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Jumat (26/3/2021) 

Dari sana, Fadil mengatakan AJ membantu ZA untuk membuat bahan peledak tersebut bersama-sama dengan BS.

Ketiganya juga sempat mengikuti pertemuan dalam rangka persiapan-persialan melakukan teror dengan menggunakan bahan peledak.

"Saudara HH yang keempat ditangkap di Condet. ini yang memiliki peran cukup penting di dalam kelompok ini. Dia yang merencanakan, mengatur taktis, dan teknis pembuatan bersama dengan saudara ZA," kata Fadil.

HH, dikatakan Fadil, juga hadir dalam beberapa pertemuan-pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan, membiayai dan mengirimkan video tentang teknis pembuatan kepada tiga tersangka lainnya.

"Kepada para tersangka dapat dipersangkakan pasal 15 jo pasal 7 dan atau pasal 9 UU nomor 5 tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman pidana minimal 15 tahun penjara," pungkas Fadil.

Ditemukan Buku Karya Habib Rizieq di Rumah Terduga Teroris

Sejumlah barang bukti yang ditemukan polisi ditunjukan setelah penangkapan empat orang terduga teroris pasca bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021).

Barang bukti itu diamankan berasal dari dua kediaman terduga teroris, yakni Serang Baru, Bekasi dan Condet, Jakarta Timur pada Senin (29/3/2021).

Di antaranya sepotong seragam berlogo Front Pembela Islam ( FPI), buku FPI berjudul 'Amar maa'ruf nahi mungkar', selebaran Tabligh Akbar Aksi Bela Islam, spanduk 212, emblem Laskar FPI hingga Kaos Bang Japar (Jawara dan Pengacara).

Dari dua lokasi juga disita 4 bom rakitan aktif high explosive berupa bom kaleng bersumbu, serta 5 toples bahan peledak seberat 3,5 kg yang dapat dijadikan 70 bom pipa.

Irjen Fadil Imran juga memastikan Densus 88 akan mendalami ada tidaknya keterkaitan kelompok ini dengan kelompok teroris JAD di Makassar yang melakukan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

"Nanti akan didalami dan dijelaskan Tim Densus 88, apakah kelompok Jakarta ini memiliki keterkaitan dengan kelompok JAD Makassar. Terlalu dini bagi kami untuk menyimpulkan," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/3/2021).

Ia menjelaskan semua barang bukti yang ditemukan di dua TKP akan menjadi temuan awal yang akan didalami tim penyidik Densus 88 Polri.

"Jika ada keterkaitan, itu kan sebagai temuan awal, akan di dalami olehb Densus 88. Nanti perkembangannya, dan tentunya nanti dengan Humas akan memberikan penjelasan terkait dengan pengembangan hasil penyidikan," katanya.

Yang pasti kata Fadil, upaya teror dengan bom di Jakarta dan sekitarnya akan terus diantisipasi pihaknya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved