Sosok Dibalik 2 Terduga Teroris yang Sempat Datang ke PN Jakarta Timur yang Sidangkan Habib Rizieq

Saat mereka datang, Habib Rizieq Shihab sedang menjalani sidang atas perkaranya. 

DOKUMENTASI KUASA HUKUM RIZIEQ SHIHAB
Foto Ilustrasi - Mantan pemimpin FPI Rizieq Shihab saat membacakan eksepsi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Jumat (26/3/2021) 

Sekaligus untuk berbagi informasi dan pengalaman sesama ikhwan yang concern terhadap perjuangan amar makruf nahi munkar.

Risalah ini bukan dialog imajiner. Semua pertanyaan yang ada dalam risalah ini bukan sekedar imajinasi penulis, tapi merupakan pertanyaan dan pernyataan riil yang penulis dapatkan dari berbagai kalangan dalam aneka kesempatan.

Diharapkan risalah ini bisa menjadi panduan bagi para pejuang amar makruf nahi munkar di manapun mereka berada dan menjadi obat mujarab bagi mereka yang menderita keraguan serta menjadi hujjah yang kuat terhadap para penghujat.

Dalam buku ini juga disertakan album foto perjuangan FPI dari masa ke masa, struktur organisasi FPI, dan berbagai serba-serbi tentang FPI.

Risalah ini ditulis oleh Habib Rizieq saat beliau sedang menjalani masa penahanan di Rumah Tahanan Salemba.

FPI Enggan Tanggapi

Penangkapan sebanyak empat orang terduga teroris di dua lokasi terpisah, yakni Serang Baru, Bekasi dan Condet, Jakarta Timur pada Senin (29/3/2021) menguak sejumlah fakta.

Satu di antaranya adalah penemuan seragam berlogo Front Pembela Islam (FPI) serta sebuah buku FPI berjudul 'Amar maa'ruf nahi mungkar'.

Atas temuan ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memastikan akan mendalami apakah ada keterlibatan ormas FPI.

Terlebih dalam rencana aksi pengeboman yang akan dilakukan oleh empat terduga teroris yang dibekuk Satgaswil Densus 88 DKI Jakarta bersama aparat Ditreskrimum Polda Metro Jaya tersebut.

Sekertaris Bantuan Hukum FPI, Aziz Yanuar saat dikonfirmasi Warta Kota, Senin (29/3/2021) malam, mengaku pihaknya masih enggan menanggapi soal temuan ini.

"Belum mau tanggapi," katanya singkat kepada Warta Kota, Senin (29/3/2021) malam.

Dalami Keterlibatan FPI

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memastikan akan mendalami kemungkinan keterlibatan ormas dalam aksi teror ini.

"Soal kemungkinan keterlibatan ormas ini, juga termasuk yang akan didalami. Jadi upaya penangkapan dan penyitaan barang bukti ini adalah temuan awal yang masih akan didalami lagi," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/3/2021).

Ia menjelaskan Satgaswil Densus 88 DKI Jakarta bersama aparat Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk empat terduga teroris dari Serang Baru, Bekasi dan Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021).

Dari dua lokasi juga disita 4 bom rakitan aktif high explosive berupa bom kaleng bersumbu, serta 5 toples bahan peledak seberat 3,5 kg yang dapat dijadikan 70 bom pipa.

Irjen Fadil Imran juga memastikan Densus 88 akan mendalami ada tidaknya keterkaitan kelompok ini dengan kelompok teroris JAD di Makassar yang melakukan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

"Nanti akan didalami dan dijelaskan Tim Densus 88, apakah kelompok Jakarta ini memiliki keterkaitan dengan kelompok JAD Makassar. Terlalu dini bagi kami untuk menyimpulkan," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/3/2021).

Ia menjelaskan semua barang bukti yang ditemukan di dua TKP akan menjadi temuan awal yang akan didalami tim penyidik Densus 88 Polri.

"Jika ada keterkaitan, itu kan sebagai temuan awal, akan di dalami olehb Densus 88. Nanti perkembangannya, dan tentunya nanti dengan Humas akan memberikan penjelasan terkait dengan pengembangan hasil penyidikan," katanya.

Yang pasti kata Fadil, upaya teror dengan bom di Jakarta dan sekitarnya akan terus diantisipasi pihaknya.

"Upaya-upaya untuk melakukan teror dengan bahan peledak di wilayah DKI Jakarta akan bisa kita monitor, kita deteksi, kita cegah, sehingga Jakarta menjelang Ramadan bisa tetap aman dan kondusif," kata Fadil.

Fadil Imran menuturkan dari hasil penggerebekan dua kediaman terduga teroris di Condet dan Bekasi, Senin (29/3/2021), pihaknya mengamankan sebanyak empat orang terduga teroris yang berperan sebagai pembuat bom dan perencana teror.

Selain itu dari dua lokasi juga disita 4 bom rakitan aktif high explosive, serta 5 toples bahan peledak seberat 3,5 kg yang dapat dijadikan 70 bom pipa.

Fadil menjelaskan pengungkapan ini berawal dari adanya bom di Gereja Katedral Makassar, di mana Kapolri langsung memerintahkan agar seluruh jajaran meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya dan ancaman terorisme.

"Oleh sebab itu pada Senin 29 Marer 202i, hari ini sekitar jam 09.38 WIB, Satgaswil Densus 88 DKI Jakarta bersana jajaran Reskrimum Polda Metro Jaya telah melakukan upaya-upaya penangkapan di dua lokasi di Bekasi dan Condet," katanya di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/3/2021).

Dan dari hasil dan upaya penangkapan tersebut, kata Fadil telah ditangkap sebanyak empat orang terduga teroris.

Yakni ZA (37), laki-laki yang berperan membeli bahan baku dan bahan peledak, seperti aceton, HCL, termometer dan Alumunium Powder.

"ZA juga berperan memberitahukan kepada saudara BS cara membuat dan cara mencampurkan cairan yang disiapkan untuk bahan peledak tersebut," kata Fadil.

Terduga Teroris kedua, yakni BS (43), laki-laki yang berperan mengetahui pembuatan handak dan cara membuat bahan peledak.

Ia menyampaikan kepada saudara MAJ terkait bahan peledak yang diistilahkan dengan takjil.

"Mereka mengistilahkan dengan takjil. Setelah semua bahan dicampurkan yang akan menghasilkan bom dengan ledakan besar," kata Fadil.

Sedangkan terduga teroris ketiga adalah AJ (46) yang berperan mengetahui dan membantu saudara ZA dalam pembuatan bahan peledak.

"Serta bersama-sama BS mengikuti beberapa pertemuan dalam rangka persiapan melakukan teror dengan bahan peledak," katanya.

Kemudian adalah HH (56) yang ditangkap di Condet, Jakarta Timur.

"HH ini memiliki peran cukup penting dalam kelompok ini. Dia yang merencanakan, mengatur taktik dan teknis pembuatan bersama sudara ZA," papar Fadil.

"HH hadir dalam beberapa pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan amaliyah. Dia ini juga membiayai dan megirimkam video tentang teknis pembuatan bom kepada ketiga tersangka lainnya," kata Fadil.

Dari mereka kata Fadil ditemukan sejumlah barang bukti berupa bom aktif dan bahan pembuatan bom.

"Ditemukan 4 bom aktif yang sudah dirakit dengan kaleng dan bersumbu, yang bahan peledaknya adalah Triacetone triperoxide atau TATP. Bahan ini mudah meledak dan tergolong high eksplosive, yang sangat sensitif atas panas atau gesekan dan lainnya," kata Fadil.

Oleh sebab itu kata Fadik tim Jihandak Satgegana Polda Metro memutuskan melakukan disposal 4 bom rakitan itu di lokasi temuan di Condet dan Bekasi.

"Juga dari temuan handak tersebut ada beserta bahan bakunya yang ada yakni TATP. Sesuai dengan perhitungan tim, jumlah TATP dari 5 toples dengan berat sekitar 3,5 kg, diperkirakan membuat sekitar 70 bom pipa," katanya.

Saat ini kata Fadil pihaknya masih mendalami apakah kelompok yang dibekuk pihaknya di Condet dan Bekasi ini memilili keterkaitan dengan pelaku bom bunuh diri di Makasaar atau tidak. (bum)

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terduga Teroris Bekasi-Condet Sempat Sambangi PN Jaktim, Polisi Perketat Keamanan Pengadilan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved