Proyek Semenisasi di Sagulung Batam Diduga Asal Jadi, Pokmas Ngaku Tak Tahu Spesifikasi
Ketua Pokmas di Sagulung Sf mengatakan, ia bersama Sekretaris dan Bendahara Pokmas hanya mencairkan dana PIK. Soal spesifikasi semenisasi, tidak tahu
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pengerjaan semenisasi melalui program Peningkatan Infrastruktur Kelurahan (PIK) di Kecamatan Sagulung Batam, tepatnya di Kelurahan Sei Lekop, diduga asal jadi.
Pasalnya Proyek Kerja Masyarakat (Pokmas) tidak mengetahui ukuran spesifikasi pengerjaan.
Pokmas yang dibentuk oleh pihak kelurahan tersebut hanya melakukan pekerjaan. Sementara untuk ukuran atau spesifikasi pekerjaan yang akan dilaksanakan, tidak tahu.
Hal tersebut membuat hasil pekerjaan semenisasi di lapangan diduga asal jadi.
Sf, Ketua Pokmas di wilayah Sagulung mengatakan, ia bersama Sekretaris dan Bendahara Pokmas, tugasnya hanya mencairkan dana PIK.
"Ya itu saja kerjaan kita. Kalau untuk pengerjaan semenisasi, baik pemesanan barang dan penunjukan penyedia barang itu dilakukan oleh pihak kelurahan," kata Sf, Selasa (6/4/2021).
Itu sebabnya terkait ukuran mau pun volume pekerjaan mereka tidak tahu.
"Kita ini hanya disuruh mencairkan dana dan mencari masyarakat di wilayah kita untuk mengerjakan semenisasi," kata Sf.
Ia kembali menegaskan mengenai ukuran dan volume jalan yang akan disemenisasi, mereka tidak pernah tahu.
"Jalan yang akan disemenisasi sudah ditentukan. Jadi semua bahan itu dipesan oleh pihak kelurahan. Kita sebagai Pokmas dan masyarakat sekitar hanya melaksanakan pengerjaan di lapangan," kata Sf.
Soal hasil pekerjaan, Sf menjelaskan mereka tidak tahu-menahu hal tersebut.
"Kita hanya disuruh cairkan dana, dan disuruh menandatangani laporan," kata Sf.
Sementara mengenai pengawasan pekerjaan di lapangan, Sf mengaku pihak kelurahan sudah menunjuk orang yang mengawasi pekerjaan tersebut.
"Semua dari kelurahan, jadi kita hanya mengerjakan saja," kata Sf.
Di tempat terpisah, Lurah Sei Lekop Lanaja mengatakan, pelaksanaan semenisasi di pemukiman dilakukan oleh Pokmas, dan diawasi oleh Faskel dan TPM dan Konsultan.
Lanaja tidak menjelaskan konsultan tersebut dari mana.
Diketahui, pengerjaan semenisasi melalui program PIK di Kelurahan Sei Lekop juga tidak melibatkan LPM dan Karangtaruna untuk melakukan pengawasan di lapangan.
Program Semenisasi Dipertanyakan
Diberitakan, Karang Taruna Sagulung mempertanyakan pengerjaan semenisasi di kompleks pemukiman dari program Peningkatan Infrastruktur Kelurahan (PIK), di wilayah Kelurahan Sei Pelenggut, tepatnya di RW 12 Kaveling Mandiri.
Pengerjaan semenisasi tersebut dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi pengerjaan.
Saat ini program pengerjaan semenisasi melalui program PIK sedang berjalan di wilayah Sagulung Batam.
Rudi Ogan, warga Sagulung, mengatakan di lapangan bahwa ketebalan semenisasi tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
"Seharusnya ketebelan semenisasi tersebut 15 cm. Namun dalam prakteknya, pembangunan semenisasi yang dikerjakan oleh Kelompok Masyarakat (POKMAS) SP 12 tersebut, terdapat ketebalan yang bervariasi, antara ketebalan 10 centimeter (Cm) hingga 13 cm saja," kata Rudi.
Baca juga: STOK Kantong GeNose C19 di RSBP Batam Cukup Untuk Sebulan
Menanggapi hal tersebut Lurah Sei Pelenggut, Borhan mengatakan dirinya sudah mendapatkan informasi tersebut.
Saat ditanya apakah kelurahan tidak melibatkan LPM dan Karangtaruna untuk melakukan pengawasan proyek, Borhan mengaku sudah pernah ada pembicarakan soal hal tersebut.
Saat itu, ada pembicaraan dengan LPM dan Karangtaruna di kantor kelurahan untuk ikut membantu rekan-rekan pokmas di lapangan.
Namun, kata Borhan dirinya tidak boleh membatasi keinginan mereka berbicara.
"Apa yang dipersoalkan oleh Karangtaruna dan juga masyarakat laiinnya sudah diperbaiki oleh pokmas," kata Borhan. (TRIBUNBATAM.id/Pertanian Sitanggang)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam