Kepri Terang Terwujud, Ansar Ahmad Resmikan 10 Desa Teraliri Listrik PLN, Dominan di Lingga
Gubernur Kepri Ansar Ahmad meresmikan 10 desa berlistrik Provinsi Kepri 2021 di Desa Baran Lingga. 9 desa di antaranya di Lingga, 1 di Karimun
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menunjukkan bukti nyata dalam mewujudkan Kepri Terang.
Lobi-lobi Ansar Ahmad dengan pihak PLN, baik PLN Unit Induk Wilayah Riau Kepri maupun PLN UP3 Tanjungpinang sejak awal dilantik membuahkan hasil.
Di antaranya, ada 10 desa di Kepri kini bisa teraliri listrik PLN, 9 di antaranya di Lingga.
"Awal saya bertemu GM PLN Riau Kepri Pak Hartono, saya menguraikan ketersediaan listrik di desa-desa, di titik-titik yang belum teraliri listrik PLN.
Setelah Pak Hartono, saya datangi pula Manajer PLN UP3 Tanjungpinang Pak Suharno. Saya nggak gengsi datang ke kantor beliau, kita datang baik-baik, cakap baik-baik, orang pun kasih," kata Ansar saat meresmikan 10 Desa Berlistrik Provinsi Kepri 2021 di Desa Baran Kabupaten Lingga, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Ingin Listrik di Seluruh Kepri Bisa Menyala 24 Jam
Baca juga: Hore, Tiga Desa di Karimun Ini segera Teraliri Listrik PLN, Terang 14 Jam, Dimana Saja?

Ansar juga menunjukkan totalitasnya dengan memantau langsung dan meresmikan pengaliran listrik PLN dengan menyalakan sekring meteran di 7 desa berbeda pulau di Kabupaten Lingga.
Adapun desa yang dikunjungi Ansar yakni Desa Tg. Kelit, Desa Laboh, Desa Mamut, Desa Tg. Lipat, Desa Baran, Desa Temiang dan Desa Pulau Duyung. Adapun Desa Suak Buaya dan Pasir Panjang serta satu di Kabupaten Karimun yaitu Desa Tulang akan dihubungi melalui sambungan telepon.
Di setiap desa yang dikunjungi, Ansar disambut antusias oleh warga yang telah lama memimpikan desa mereka dialiri listrik PLN.
Ansar pun dengan bangga menyampaikan, bahwa dengan dialirinya listrik PLN, maka warga desa dapat lebih menghemat pengeluarannya.
"Saya kira dengan masuknya listrik PLN ini, akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan listrik. Dari yang sebelumnya memakai listrik desa dapat menghabiskan sekitar Rp 300 ribuan per bulan, dengan listrik PLN mungkin hanya Rp 100 ribuan,".
"Alhamdulillah masa hidup listrik juga lebih panjang, selama 14 jam dari yang sebelumnya hanya 5 jam. Nanti kalau semua desa sudah teraliri listrik, upaya selanjutnya adalah bagaimana agar listrik dapat hidup full 24 jam" ujarnya.
Lebih lanjut Ansar menyampaikan, kendala yang dihadapi sebelumnya untuk mewujudkan Kepri Terang adalah warga desa belum mampu membayar biaya penyambungan listrik baru.
"Saya mencari solusi dan meminta Kadis ESDM bertemu dengan perusahaan-perusahaan tambang di Lingga.
Alhamdulillah mereka senang hati membantu dengan dana kesejahteraan masyarakat, dana tersebut langsung ditransfer ke PLN tanpa perantara Pemprov Kepri,".
"Sekarang pun dananya masih bersisa dan di awal Mei akan kita tambah lagi 4 desa berlistrik. Targetnya 100 persen desa berlistrik di akhir 2021" kata Ansar bersemangat.