BATAM TERKINI

Wali Kota Batam Bekukan BUMD, Muhammad Rudi: Apa Kiprahnya?

Wali Kota Batam Muhammad Rudi membuka peluang BUMD mengadakan sembako di Batam. Ia akan mengaktifkan kembali jika ada konsep dan tujuan.

TribunBatam.id/Endra Kaputra
Wali Kota Batam Bekukan BUMD. Menurutnya, BUMD belum memiliki konsep yang jelas dan target yang ingin dicapai. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi membekukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Batam.

Hal ini dikarenakan kinerja BUMD tidak efektif dan membebani APBD Batam.

"Saya hentikan, dari pada uang keluar tidak ada hasil.

Kami telusuri soal BUMD ini mau kiprahnya seperti apa?

Mau ganti orang sama saja. Yang penting, tujuannya apa. Apa kiprahnya?," sebut Rudi, Kamis (8/4/2021).

Kedepan, BUMD menurutnya akan diaktifkan apabila konsep BUMD sudah jelas.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Berikut dengan rencana yang akan dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai.

Jika ada calon Dirut yang benar-benar mampu dan memiliki konsep yang jelas, pihaknya akan mengaktifkan lagi BUMD.

Rudi juga membuka peluang ketika disinggung adanya kemungkinan BUMD bergerak untuk membantu menghadirkan sembako di Batam.

"Kalau bisa jalan, silahkan. Saya setuju (mengelola sembako).

Jika ada Dirut yang benar-benar mampu. Kalau tidak ada (Dirut) yang hatinya membangun, susah juga," katanya.

Sementara Ketua DPRD Batam Nuryanto menilai Pemko Batam perlu keseriusan untuk membenahi kinerja BUMD.

Menurutnya, Batam memiliki ketergantungan dari daerah lain terkait sembako.

Padahal hal ini dinilai bisa jadi bidang usaha BUMD.

Baca juga: Gubernur Kepri Soroti Peran BUMD, Ansar Ahmad: Perusda Jangan Jadi Aksesoris Belaka

Baca juga: Rekrutmen Direksi Tiga BUMD Karimun, 11 Orang Lulus Seleksi Administrasi, Ikut Tes Kedua

"Ini bisa menjadi bisnis BUMD. Sehingga bisa mengontrol harga, selain memenuhi kebutuhan.

Membuat sistem ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan bahan pokok dijalankan," ujar pria yang akrab disapa Cak Nur ini.

Pada 2020 lalu, proses seleksi Direksi BUMD Batam sudah dibuka.

Namun, proses seleksi tidak berlanjut, hingga kemudian Rudi mengambil keputusan untuk membekukan BUMD itu.

Sementara untuk eksistensi BUMD, berlangsung hingga tahun 2019 lalu.

Terakhir BUMD melakukan bisnis penjualan gas industri, dengan membeli gas dari PGN.

Pembelian gas dari PGN, memperpanjang mata rantai distribusi.

Sehingga harga gas dari BUMD Batam lebih mahal dibanding harga gas PGN, yang diterima PLN dan industri di Batam.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota atau Sekdako Batam Jefridin juga sudah mendorong BUMD Batam untuk mengurus sembako.

Ia menilai BUMD Batam, kalah dengan pengusaha, untuk mengurus sembako.

"Digerakkan ke sana (Sembako) kalah dengan pengusaha," katanya.

Ia menambahkan kekalahan BUMD dengan pengusaha di Batam mulai dari modal dan fasilitas.

Sehingga BUMD tidak bisa bisa bersaing dengan pengusaha.

"Dari fasilitas dan modal, kalah. Mereka (pengusaha) punya gudang, modal BUMD terbatas.

BUMD tidak bisa bersaing dengan pemasok (pengusaha)," kata Jefridin. (TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved