Sosok Khawla binti Al-Azwar Wanita Muslim yang Masuk Dalam Daftar 5 Petarung Terhebat di Dunia
Keperkasaan wanita muslim di medan perang tidak kalah dari kaum laki-laki bahkan menggenparkan
TRIBUNBATAM.id - Para petarung di medan perang biasanya kita kenal dari kalangan laki-laki.
Namun sejarah mencatat wanita tangguh juga sudah ada sejak zaman kuno.
Keperkasaan dan ketangguhannya mereka di medan perang tidak kalah dari kaum laki-laki.
Berikut 5 petarung wanita dari zaman kuno yang tangguh dan mengukir sejarah.
1. Khawla binti Al-Azwar
Menurut riwayat sejarah, Khawla hidup pada 600-an Masehi. Ia adalah wanita Muslim yang dikenal sebagai penyair dan petarung wanita yang tangguh dari Arab.
Ia memimpin pasukannya sendiri dalam komando independen di berbagai pertempuran, dan menjadi terkenal karena keterampilan bertarungnya, keberanian, dan ketangguhannya.
Khawla adalah putri dari kepala suku Arab dan selama masa mudanya, dia mempelajari keterampilan sebagai prajurit, seperti ilmu pedang dan menunggang kuda, yang diajarkan oleh saudara laki-lakinya.
Selain itu, ia belajar berpuisi yang diajarkan oleh saudara perempuannya. Kemudian, jadilah ia seorang penyair dan pendekar wanita tangguh di zamannya.
Dia pertama kali mendapatkan catatan sebagai seorang pendekar tangguh pada 634, selama pengepungan Arab di Damaskus, ketika saudara laki-lakinya terluka dan ditawan oleh prajurit Bizantium.
Khawla menggunakan baju dan lengan besi, serta menutupi wajahnya dengan syal untuk menyembunyikan jenis kelaminnya.
Ia bersiap untuk menyerang barisan belakang pasukan Bizantium sendirian. Dia berjuang sampai bala bantuan tiba untuk menyelamatkan kakak laki-lakinya dari tahanan.
Pada kesempatan berbeda, dalam pertempuran Ajnadayn, kakak laki-lakinya kembali ditawan oleh musuh, dan Khawla kembali bergegas untuk menyelamatkannya.
Perempuan berdaya ini menutupi wajahnya dan menyerbu sendirian sampai bala bantuan tiba.
Pada saat Khawla bersimbah darah setelah melawan tentara Bizantium, dia diminta mundur ke belakang oleh komandan pasukan, Khalid ibn al-Walid, yang tidak mengetahui bahwa Khawla adalah perempuan.