ROHANI KRISTEN
Renungan Kristen, Pilihlah Tuhan dan Bukan Mamon Agar Engkau Memiliki Keselamatan dan Hidup Kekal
Keselamatan bukan karena perbuatan baik manusia tetapi karena menerima anugerah keselamatan dari Allah melalui Kristus dengan Iman.
Orang muda kaya ini mengklaim bahwa dia sudah jalankan semua hukum moral, lalu bertanya Perintah yang mana lagi yang kurang? (Matius 19:20). Jawab Yesus juallah segala milikmu, bagikan pada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga dan ikutlah Aku, (Matius 19:21).
Orang muda ini meninggalkan Yesus dengan sedih karena hartanya banyak(Matius 19:22). Artinya dia lebih memilih untuk terikat dengan Mamon dari pada mengikuti Yesus dan melakukan apa yang Yesus perintahkan.
Banyak orang mengira Yesus mengajarkan bahwa kekayaan membuat orang tidak dapat masuk ke sorga. Bahkan beberapa orang mungkin mengajarkan bahwa semakin miskin semakin baik, dan semakin kaya semakin buruk.
Tetapi ini pemahaman yang salah, karena jika benar demikian, maka segala janji Tuhan bahwa Ia akan memberkati kita, memperluas daerah kita dan menyertai kita menjadi hal yang kontradiktif.
Di sini Tuhan Yesus sedang menunjukkan bahwa orang muda kaya ini ternyata sangat terikat dengan kekayaannya. Seandainya orang muda ini melakukan apa yang Tuhan perintahkan, pasti dia akan tetap sejahtera dan bahkan tidak tertutup kemungkinan menjadi lebih kaya dalam segala hal.
Pemiskinan seseorang bukanlah bagian dari rencana Tuhan dalam kehidupan orang percaya yang taat pada-Nya. Hidup di bumi bisa saja melewati fase-fase lembah kekelaman, badai, pergumulan bahkan penganiayaan.
Tetapi di dalam Kristus kita menjadi kuat dan kaya untuk menanggung dan menjalaninya (Filipi 4:10-13). Kekayaan yang Tuhan berikan kepada orang yang benar-benar memiliki integritas; menuruti perintah-perintah-Nya, melampaui kekayaan secara fisik yang umumnya dicari dan dipahami oleh banyak orang.
Camkan ini: Orang yang hatinya terikat dengan kekayaan, tidak mungkin dapat menjalankan kehidupannya dengan menempatkan Tuhan menjadi yang nomor satu dalam hidupnya, dan tidak mungkin menjalankan perintah Tuhan untuk mengasihi sesama manusia.
Tuhan Yesus mengingatkan bahwa orang percaya tidak dapat memfokuskan diri pada Tuhan dan Mamon pada saat yang bersamaan.
“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Matius 6:19-21
“Tidak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Matius 6:24
Kekayaan yang kita hasilkan di atas muka bumi, haruslah dihasilkan dan digunakan melalui cara-cara yang diatur dan dikenan oleh Tuhan. Hanya dengan cara demikian, maka kekayaan itu menjadi sesuatu yang berharga, bisa dinikmati dan dapat diteruskan kepada generasi berikutnya.
“Siapa mencintai uang tidak akan puas akan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia. Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri. Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatu pun padanya untuk anaknya.”
Pengkhotbah 5:9,12-13
Mengklaim diri kita ber-integritas: artinya mengikuti perintah Tuhan dan mengasihi sesama.Itu akan tercermin didalamcara kita menempatkan kekayaan dalam hidup kita. Almarhum Pdt. Abraham Lalamentik pernah berkata: “Show me how you handle your wealth and I’ll show you how actually you care about other people.” ( Tunjukkan pada saya bagaimana kamu memperlakukan hartamu dan saya tunjukkan padamu bagaimana sesungguhnya kamu peduli pada orang lain).
Baca juga: Renungan Kristen, Bergaul Intim Dengan Roh Kudus akan Dikarunia Hikmat dan Pengertian
Setelah mendengar percakapan Tuhan Yesus dengan orang muda kaya tersebut dan pengajaran-pengajaran Yesus tentang hal ini, rasul Petrus kemudian bertanya kepada Yesus:
“Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”