WASPADA! Mutasi Virus Corona Intai Usia Muda, Gejala Semakin Berat Bahkan Berujung Pada Kematian
Varian virus dan mutasi membuat virus corona yang disebut pertama kali muncul dari Wuhan, China cendrung lebih cepat menular ke usia produktif
TRIBUNBATAM.id - Lebih dari setahun sejak pertama kali muncul akhir 2019 silam, virus corona atau Covid-19 telah menyerang dunia dan hingga kini tak ada penangkalnya.
Korban-korban meninggal dunia sudah tak terhitung berjatuhan, namun tak sedikit mereka yang berjuang akhirnya sembuh.
Meski beragam vaksin telah diciptakan para ilmuan dunia, nyatanya tetap saja virus corona terus bergerilia di sejumlah negara.
Baca juga: Warga Tanjungpinang Timur Lawan Covid-19, Muncul Kasus Baru Hingga Pasien Sembuh Corona
Baca juga: Pasien Corona di RSKI Galang Meningkat Lagi, Sehari Tambah 19 Orang, Total Rawat 320
Fakta terbarunya adalah varian virus dan mutasi yang lebih cendrung mudah menular membuat virus yang disebut-sebut pertama kali muncul dari Wuhan, China itu kini cendrung menyerang usia muda atau produktif.

Disadur dari kompas.com dalam artikel berjudul Varian Virus Corona Cenderung Lebih Banyak Menginfeksi Usia Muda, virus corona penyebab Covid-19 telah menginfeksi 142.727.805 orang di seluruh dunia.
Dari jumlah tersebut 3.043.707 orang meninggal dunia dan 121.246.463 dapat kembali pulih.
Selama ini, Covid-19 dinilai lebih berisiko pada pasien dengan usia lanjut di atas 60 tahun serta memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi hingga jantung.
Namun dengan adanya varian virus dan sejumlah mutasi yang lebih menular, terdapat kecenderungan bahwa kalangan usia muda juga bisa lebih berisiko.
Baca juga: Kecamatan Bintan Timur Diserang Corona, Muncul 9 Kasus Baru: Lansia dan Anak-anak
Baca juga: Corona di Batam Serang Guru Hinterland, Kecamatan Galang Tak Lagi Zona Hijau Covid-19
Dilansir dari Aljazeera pada (19/4/2021), disebutkan banyak kalangan muda bahkan anak-anak di Amerika Serikat kini justru terpapar Covid-19 dan mengalami gejala yang tak ringan.
Banyak dari mereka yang kondisinya parah dan membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan tak jarang perjuangannya berujung dengan kematian.

Kepala petugas medis sebuah rumah sakit anak di Michigan, Rudolph Valentini menyebut saat ini lebih banyak anak muda yang dilarikan ke UGD, ICU, bahkan hingga memerlukan ventilator sebagai alat bantu napas mekanis.
Pasien Covid-19 dengan gejala parah tersebut berusia antara 20, 25, hingga 35 tahun.
Rudolph menyebut, kondisi ini tidak hanya terjadi di rumah sakit tempatnya bekerja, melainkan juga dijumpai kasus serupa di seluruh negara bagian AS.
Di Chicago, pasien Covid-19 yang dirawat inap kini kebanyakan berusia di bawah 50 tahun, berbeda dengan kondisi di awal pandemi di mana para lansia dan pasien komorbid yang banyak menempati ruang-ruang perawatan.
Baca juga: Kasus Corona Melesat di Batam, Prokes Makin Kendor, Wali Kota Kumpulkan Muspida dan Forkopimda
Hal serupa juga terjadi di New Jersey, di mana hampir separuh pasien rawat inap Covid-19 merupakan usia 60 tahun ke bawah.