Jepang Bikin Satu Dunia Panik, China dan Korea Selatan Ngamuk, Amerika Setuju Soal Keputusan Ini

Dikenal sebagai negara pemilik teknologi canggih dan banyak ditiru negara-negara lain ulah Jepang baru baru ini bikin heboh dunia akibat keputusannya

Tangkapan layar SCMP
Reaktor nuklir Fukushima Daichi yang di tahun 2011 terkena serangan tsunami sampai mengalami kebocoran 

TRIBUNBATAM.id - Dikenal sebagai negara pemilik teknologi canggih ulah Jepang bikin heboh dunia.

Keputusan negara Asia yang budaya dan teknologinya banyak dicontoh negara-negara lain ini berencana melakukan hal tak biasa.

Pasalnya, Jepang telah menyetujui rencana melepaskan lebih dari satu juta ton air terkontaminasi pembangkit nuklir Fukushima yang hancur ke lautan.

Nantinya air akan diolah dan diencerkan, sehingga tingkat radiasi bisa distandarkan untuk air minum.

Baca juga: Indonesia-Jepang Kian Mesra, China Protes? Pejabat Jepang: Biarkan Saja China Begitu, Itu Hak Dia

Baca juga: Pantas CHINA MENGAMUK! Saat Perang Dunia II Dibantai Jepang Habis-Habisan, Jasanya Dilupakan Barat

Seperti dilansir dari bbc.com pada Rabu (14/4/2021), Tokyo mengatakan pekerjaan untuk melepaskan air yang digunakan untuk mendinginkan bahan bakar nuklir akan dimulai dalam waktu sekitar dua tahun.

drone nuklir Poseidon milik Rusia
drone nuklir Poseidon milik Rusia (Defence Blog)

Persetujuan akhir datang setelah perdebatan bertahun-tahun dan diperkirakan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menyelesaikannya.

Diketahui, bangunan reaktor di pembangkit nuklir Fukushima rusak akibat ledakan hidrogen akibat gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011.

Tsunami melumpuhkan sistem pendingin pada reaktor, tiga di antaranya meleleh.

Lebih dari satu juta ton air telah digunakan untuk mendinginkan reaktor yang meleleh.

Baca juga: MEMANAS, Sehari Diresmikan Reaktor Nuklir Iran Diledakkan Israel, Iran Siapkan Serangan Pembalasan

Baca juga: DUET CHINA & RUSIA Makin Agresif, Jenderal Bintang 4 Amerika Sebut Perang Nuklir Tak Bisa Dihindari!

Nah, saat ini, air radioaktif diolah dalam proses penyaringan kompleks yang menghilangkan sebagian besar elemen radioaktif.

Tetapi beberapa elemen tetap ada, termasuk tritium, yang dianggap berbahaya bagi manusia walau dosisnya sangat kecil.

Rencananya, air radioaktif itu akan disimpan dalam tangki besar, tetapi operator pabrik Tokyo Electric Power Co (TepCo) kehabisan ruang, dengan tangki-tangki ini diharapkan akan terisi pada tahun 2022.

ilustrasi
ilustrasi (TRIBUNNEWS.COM)

Oleh karenanya, sekitar 1,3 juta ton air radioaktif akan dibuang ke laut, menurut laporan Reuters.

Hanya saja keputusan Jepang mendapat penolakan dari sejumlah kelompok lingkungan.

Industri perikanan negara juga menolaknya. Karena mereka khawatir konsumen akan menolak untuk membeli produk dari daerah tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved