'Mudik Tidak Boleh tapi Ada WNA Difasilitasi', Ratusan Warga Asing Masuk RI, Eksodus India Dicurigai

Kepala BNPB Doni Monardo khawatir kedatangan ratusan WNA India saat negara itu dilanda tsunami Covid-19 bertentangan dengan larangan mudik Lebaran

TRIBUNBATAM.id - Ratusan Warga Negara Asing (WNA) India datang ke Indonesia.

Kedatangan para WNA itu saat negara mereka sedang dilanda tsunami Covid-19.

Di satu sisi, pemerintah RI baru saja mengatur soal larangan mudik Lebarang 2021.

Kondisi ini membuat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Monardo angkat suara.

Baca juga: Corona Mengganas di India, Ratusan Warganya Carter Pesawat ke Indonesia, Ini Penjelasan Imigrasi

Ia khawatir kedatangan WNA tersebut bertentangan dengan kebijakan pemerintah untuk melarang mudik.

"Jangan sampai nanti kita membiarkan kedatangan WNA.

Kecuali kalau dia punya Kitas.

Di luar itu tidak boleh.

India melaporkan lebih dari 200.000 kasus virus corona baru, pada Kamis (15/4/2021), dengan 14 juta secara keseluruhan terinfeksi, dan semakin intensif membebani sistem perawatan kesehatan yang rapuh. (AP PHOTO/RAJESH KUMAR SINGH)
India melaporkan lebih dari 200.000 kasus virus corona baru, pada Kamis (15/4/2021), dengan 14 juta secara keseluruhan terinfeksi, dan semakin intensif membebani sistem perawatan kesehatan yang rapuh. (AP PHOTO/RAJESH KUMAR SINGH) (Kompas.com)

Satu sisi mudik tidak boleh, tapi ada WNA yang difasilitasi," kata Doni dikutip dari Kompas.com.

Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes Bengat mengatakan, kedatangan warga India dalam jumlah besar itu terjadi karena negaranya sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi.

"India sedang terjadi tsunami Covid-19 dan mereka masuk ke Jakarta sekarang.

Ia mengaku juga mendapat informasi soal adanya eksodus warga India ke Indonesia.

Pihaknya menduga, kedatangan warga negara asing secara besar-besaran itu karena di India sedang mengalami gelombang Covid-19 yang cukup besar.

Baca juga: Angka Covid di India Gelombang ke 2 Meningkat, Pasangan Pengantin Baru Ikut Dikremasi Usai Meninggal

Informasi tersebut disampaikan Kepala Sub Direktorat Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Bengat dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Gedung Daerah Riau di Kota Pekanbaru, Kamis (22/4/2021).

Untuk mengecek informasi tersebut, Doni meminta Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito untuk memastikan kedatangan warga India di Indonesia.

Doni Monardo, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Doni Monardo, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. (Dok BNPB via Wartakotalive)

"Pak Wiku tolong hubungi Dirjen Imigrasi dan Kemenlu, apa betul (adanya WNA India) ini," kata Doni.

Doni meminta agar kejadian eksodus warga India ini benar-benar mendapat perhatian serius.

Pasanya hal itu kontradiktif dengan larangan mudik Lebaran yang digagas pemerintah untuk menekan angka penyebaran virus corona.

Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes Bengat mengatakan, kedatangan warga India dalam jumlah besar itu terjadi karena negaranya sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi.

"India sedang terjadi tsunami Covid-19 dan mereka masuk ke Jakarta sekarang.

Di Samarinda sudah ada yang positif.

Baca juga: Antisipasi Sebaran Virus Corona, Singapura Larang Masuk Orang dari India

Kami sudah bahas dengan pimpinan untuk diperketat, kita mau tahu apakah ada (Covid-19) varian baru," ujar Bengat.

Adapun warga India tersebut tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Petugas medis mengambil sampel dari swab mulut seorang pria muda yang tes Covid-19, sementara orang-orang lainnya mengantre giliran tes di sebuah rumah sakit Hyderabad, India, pada Senin (19/4/2021).
Petugas medis mengambil sampel dari swab mulut seorang pria muda yang tes Covid-19, sementara orang-orang lainnya mengantre giliran tes di sebuah rumah sakit Hyderabad, India, pada Senin (19/4/2021). (AP PHOTO/MAHESH KUMAR A)

Para WNA tersebut kemudian dikarantina oleh Kementerian Kesehatan RI.

"Kami telah melakukan pemantauan ketat, karena informasi ada eksodus.

Jadi, untuk di Soekarno-Hatta kami telah minta tempatkan mereka di satu hotel biar mudah diawasi," kata Bengat dilansir dari artikel kompas.com berjudul Eksodus Warga India, Kepala BNPB: Jangan Sampai Mudik Tidak Boleh, tapi WNA Difasilitasi.

Baca juga: Kiat Wali Kota Tanjungpinang Lawan Corona, Muncul Klaster Baru, 6 Tewas Selama April

Baca juga: Tiga Warga Kecamatan Lingga Timur Kena Corona, Kontak Erat Pasien Covid-19

Baca juga: Corona di Tanjungpinang Meledak Lagi, Muncul 24 Kasus, 16 Warga Tanjungpinang Timur

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved