BATAM TERKINI

Kepri Keberatan Jadi Satu-satunya Pintu Masuk, Kini PMI/TKI Juga Pulang Lewat 2 Kota Ini

Setelah sebelumnya hanya Kepri yang ditetapkan sebagai pintu masuk kepulangan PMI alias TKI, kini ada dua kota lain yang juga jadi pintu masuk.

tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang
Foto Rusun BP Batam, tempat penampungan PMI yang datang dari Singapura dan Malaysia. Setelah sebelumnya hanya Kepri yang ditetapkan sebagai pintu masuk kepulangan PMI alias TKI, kini ada dua kota lain yang juga jadi pintu masuk. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id  - Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad meminta pemerintah pusat membuka pintu lainnya dalam pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Jadi tak hanya di Kepri saja yang ikut terbeban.

"Pemerintah pusat mesti membuka pintu lainnya. Jangan jadi beban kita. Kita sedang membicarakan travel bubble. Sementara sulit mengantisipasi itu. Belum lagi ada kemungkinan dokumen-dokumen yang kita curigai tingkat kebenarannya. Hal ini saya ungkapkan saat rapat terakhir bersama menteri secara virtual," ujarnya.

Selain Kepri, pemulangan PMI akhirnya bisa juga melalui Dumai dan Tanjung Balai Asahan.

Sehingga melalui Batam tak banyak jumlahnya.

"PMI yang masuk saat ini 280 per hari. Mulai sampai, langsung di karantina baru swab PCR dulu," katanya.

Baca juga: Dapat Bantuan 8.000 Reagen dari Pusat, Tes PCR Covid-19 Bagi TKI Dipusatkan di RSKI Galang

Kemarin ada yang isolasi mandiri 8 hotel di Batam jadi tak terkontrol. Sehingga ditetapkan hanya 2 hotel saja. 

"Di mananya saya mesti tanya pak Dandrem dulu. Dan dijaga TNI/Polri dan Satpol PP," ujarnya. 

Tes PCR Dipusatkan di RSKI Galang

Selanjutnya, Ansar mengatakan, selama ini penanganan PMI atau TKI sempat mengalami kendala karena keterbatasan reagen.

Namun Ansar mengaku telah meminta bantuan mengatasi masalah itu kepada Pemerintah Pusat. 

“Pemerintah pusat sudah memberikan reagen cukup banyak, ada 8.000 reagen PCR Covid-19 yang diserahkan ke RSKI Galang,” ujar Ansar di Batam, Jumat (30/4/2021) sore saat berada di Batam.

Untuk pemeriksaan tes swab dengan PCR, Ansar menegaskan bagi para PMI hanya akan dilakukan di RSKI Galang, tidak lagi di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Batam

“Selama ini di BTKL, khusus untuk PMI tes PCR akan dilakukan di RSKI Galang,” katanya.

Sehingga BTKL PP hanya akan menangani tes PCR bagi warga Batam saja.

Dengan begitu, Ansar menargetkan proses tes swab PCR bisa hanya dengan waktu 24 jam.

“Jadi tidak hitungan hari lagi, selesai dalam waktu 24 jam,” jelasnya. 

Untuk memenuhi target tersebut, Ansar mengatakan bagi pegawai di laboratorium PCR Covid-19 yang memiliki jam kerja dengan batas waktu tertentu, kedepan akan ditambah.

Di samping itu juga akan diberikan gaji tambahan untuk di luar jam kerja. 

“Jadi mereka (pegawai) kerja 24 jam juga dengan sistem shift,” ucapnya. 

Hal ini dilakukan agar kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke tanah air lewat Kepri tertangani dengan baik.

Pihaknya juga sudah membentuk satuan tugas khusus (Satgasus) yang diketuai oleh Dandrem.

Terkait biaya penangan kepulangan PMI, Ia menyampaikan bahwa saat ini sudah selesai verifikasi dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dan kebutuhan biaya bagi PMI disepakati Rp 1 miliar per bulan.

“Tapi masih sedang diverifikasi lagi,” katanya. 

2 Hotel Dijadikan Lokasi Karantina

Ansar mengatakan, sebagai antisipasi lonjakan ini, pihaknya menyiapkan berbagai strategi.

"Saat ini lebih ramai karena mau Lebaran, apalagi ada pengumuman pemerintah pusat soal larangan mudik,” ujar Ansar saat berada di Batam, Jumat (30/4/2021) sore.

Diakuinya untuk tempat karantina para PMI, pihaknya bersama satgasus telah memutuskan 2 hotel di Batam sebagai tempat karantina, sebelumnya ada 8 hotel yang menjadi tujuan utama. 

“Dua hotel ini, satu untuk kelas menengah ke bawah, dan satu lagi kelas menengah ke atas,” katanya.

Setiap hotel itu akan dijaga ketat oleh pihak TNI/Polri dan Satpol PP.

Baca juga: INFO CUACA KEPRI - Besok, Minggu 2 Mei 2021, Sejumlah Wilayah Diperkirakan Masih Berpeluang Hujan

Agar PMI yang sedang menjalani masa karantina tidak keluar dari hotel. 

“Karantina selama 5 hari, setelah itu dua kali tes swab, jika hasilnya negatif, maka mereka baru boleh pulang ke daerah asal,” kata dia. 

Ia menyebutkan saat ini PMI yang kembali ke Indonesia dari Malaysia dan Singapura bisa mencapai 150 orang untuk satu kapal, dan dalam sehari ada dua kapal yang membawa PMI. 

“Biasanya PMI yang masuk 30-40 orang dalam sehari, ini semakin ramai,” katanya. 

Dengan jumlah PMI yang meningkat signifikan, Ansar telah menyampaikan kepada konsulat jenderal (Konjen) Indonesia di Malaysia melalui rapat secara virtual, untuk membantu pengawasan terkait dokumen tes Covid-19 para PMI.

Sebelumnya ditemukan dokumen tes PCR milik PMI yang diduga palsu. 

“Jangan sampai dari sama dicek negatif, sampai sini dicek positif, pernah suatu kali dari yang masuk, 25 persen itu positif Covid-19,” katanya.  (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved