Beda Cara Jokowi dan Soeharto Tangani KKB Papua, Dulu 14.000 Anggota Takluk dengan Trik Ini
Beda Cara Jokowi dan Soeharto Tangani KKB Papua, Dulu 14.000 Anggota Takluk dengan Trik Ini
TRIBUNBATAM.id - Jokowi dan Soeharto rupanya punya cara yang berbeda dalam menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Kian brutal dan meresahkan, Jokowi pun menetapkan KKB Papua sebagai teroris yang harus dibasmi demi keamanan negara.
Jokowi pun memerintahkan TNI AD untuk mengirimkan pasukan khusus demi memberantas KKB Papua.
Mereka diterjurkan ke Papua untuk memburu KKB yang kian brutal.
Berbeda dengan Jokowi, Presiden ke-2 RI, Soeharto rupanya punya cara tersendiri untuk menaklukan KKB Papua.
Puluhan tahun lalu, Presiden RI ke-2 Soeharto berhasil menaklukkan KKB Papua hingga kembali ke NKRI.
Kala itu, sebanyak 14.000 anggota KKB Papua di bawah pimpinan Lodewijk Mandtjan melakukan aksi teror pada tahun 1964-1967.
Soeharto pun bertemu Lodewijk Mandatjan.
Konon, Lodewijk Mandatjan merupakan pimpinan KKB Papua paling legendaris.
Melansir dari laman soeharto.co, Soeharto hari menerima kakak beradik Mayor (Tituler) Lodewijk Mandatjan dan Kapten (Tituler) Barens Mandatjan di Istana Merdeka.
Lodewijk Mandatjan dan Presiden Soeharto
Lantas, apa isi pembicaraan antara Soeharto dengan pimpinan KKB Papua saat itu?
Pertama, Mandatjan bersaudara menjelaskan kepada Presiden Soeharto bahwa mereka kembali atas kemauan sendiri.
Pada kesempatan ini, Presiden Soeharto mengatakan bahwa ia menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam kehidupan rakyat di Irian Barat.
Akan tetapi, Presiden menegaskan bahwa kebahagiaan tidak turun dari langit, melainkan harus dicapai dengan bekerja keras, dengan mengusahakan pembangunan.