BERITA CHINA
Warganet China Serang Medsos Pemerintah, Dianggap 'Tak Bermoral' Ejek India Berperang Lawan Corona
Unggahan akun media sosial berafiliansi dengan pemerintah China atau Partai Komunis China diserang warganet negaranya sendiri setelah mengejek India
TRIBUNBATAM.id - Unggahan akun media sosial yang berafiliansi dengan pemerintah China atau Partai Komunis China diserang warganet negaranya sendiri.
Unggahan itu seakan mengejek India, musuh bebuyutan di perbatasan Himalaya, yang saat ini sedang berperang melawan wabah corona.
Warganet China menganggap unggahan yang ditampilkan bermasalah dari sisi moral dan kemanusiaan.
Unggahan yang ditampilkan berupa perbandingan gambar peluncuran modul Tianhe (bagian awal stasiun luar angkasa China) dengan barisan pembakaran kremasi jasad korban Covid-19 di India.
Pada Senin (3/5/2021) Business Insider mewartakan unggahan itu dilakukan akun yang terkait dengan Partai Komunis China yang berkuasa pada Sabtu (1/5/2021).

Gambar, yang diunggah oleh Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat Pemerintah Beijing di akun Weibo-nya itu, diberi judul "China menyalakan api versus India menyalakan api."
Didalamnya disertakan juga tagar yang mencatat kasus virus corona di India telah mencapai 400.000 per hari.
Beberapa akun pemerintah lainnya yang dijalankan oleh polisi dan lembaga penegak hukum juga membagikan gambar itu, menurut laporan CNN.
Baca juga: China Ejek Australia Sedang Sakit, Ketegangan Beijing dan Canberra Semakin Menjadi
Akun resmi Kementerian Keamanan Publik China mengunggah gambar terpisah pada hari Jumat (30/4/2021) menurut Bloomberg.
Dilansir dari kompas.com, unggahannya menampilkan rumah sakit darurat China (bernama "gunung dewa api"), yang dibangun untuk memerangi Covid-19 di Wuhan.
Gambar itu disandingkan dengan gambar kremasi massal lainnya di India.
Beberapa pengguna media sosial dilaporkan berkomentar mengatakan konten itu "bermasalah secara moral."

Kedua unggahan tersebut akhirnya dihapus, setelah banyak pengguna Weibo China mengungkapkan kemarahan atas ketidakpekaan yang tercermin dalam konten tersebut.
Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times yang didukung Partai Komunis juga mengecam langkah tersebut.
"Menurut saya tidak pantas untuk akun media sosial dari lembaga resmi China tertentu atau kekuatan berpengaruh lainnya untuk mengejek India saat ini," katanya.