PMI PULANG KE INDONESIA
145 PMI Masuk Tanjungpinang, Benny: Jangan Stigma Negatif, Mereka Pahlawan Devisa
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyebut, PMI memberi kontribusi besar bagi devisa Negara.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) RI, Benny Rhamdani meminta masyarakat tidak memberi stigma negatif kepada PMI.
Menurutnya, Pekerja Migran Indonesia atau WNI Migran Korban Perdagangan Orang (MKPO) ini merupakan anak-anak bangsa yang juga memberi kontribusi besar bagi devisa Negara.
Saat melihat langsung kedatangan 145 PMI dan WNI MKPO di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Benny menyebut jika PMI memberi kontribusi bagi devisa Negara hingga Rp159,6 Triliun selama setahun.
Pelaksana teknis Rumah Perlindungan Trauma Center (RPCT) di Senggarang, Piter Mata Kena sebelumnya merinci, setidaknya ada 145 PMI dan WNI Migran Korban Perdagangan Orang yang pulang ke Indonesia lewat pelabuhan domestik Tanjungpinang.
Rinciannya, 91 laki-laki dan 53 perempuan.

Kemudian terdapat satu bayi dalam rombongan tersebut.
Piter menambahkan, sebanyak 115 orang dibawa ke RPTC.
Mereka terdiri dari 72 laki-laki, dan 43 perempuan.
Lalu ada 30 orang lagi dibawa ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Terdiri dari 19 laki-laki, 10 perempuan serta 1 bayi.
"Artinya layak mendapat penghormatan oleh Negara saat mereka pada pulang ke tanah air.
Tolong semua pihak tidak beranggapan bahwa PMI itu pembawa virus.
Mereka saudara kita semua.
Kontribusi mereka bagi devisa Negara termasuk terbesar ke-2 di Indonesia setelah sektor Migas," ungkapnya.
Didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Benny Rhamdani menambahkan, data yang masuk ke Tanjungpinang satu tahun terakhir itu berjumlah dari program debkalibrasi sebanyak 10.233 orang.
Baca juga: BREAKING NEWS - 146 TKI/PMI Bakal Tiba di Pelabuhan SBP Tanjungpinang Hari Ini
Baca juga: PMI Sumbang Kasus Covid-19 di Batam, Hampir Setiap Hari ada Kasus Baru Corona
