Apa Beda Metode Hisab dan Rukyatul Hilal untuk Tentukan 1 Syawal Idul Fitri 2021?
Apa Beda Metode Hisab dan Rukyatul Hilal untuk Tentukan Idul Fitri 2021?
Jika rukyatul hilal menitikberatkan pada pemantauan bulan sabit muda, lain lagi dengan metode hisab
Metode ini dimaksudkan pada perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan sebagai tanda dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.
Metode hisab bisa dilakukan berdasarkan perhitungan pasti yang sudah digelar jauh hari sebelum masuk Ramadhan.
Metode ini mengalami perkembangan di Indonesia dan memiliki beberapa rujukan dari kitab dan sudah menggunakan metode kontemporer.

Untuk menentukan awal bulan Ramadhan atau bulan yang lain dalam kalender Hijriah seperti Syawal dan Dzulhijah, Kemenag menggunakan penggabungan data ephemeris antara hisab dan rukyat.
Terlepas dari itu, baik metode hisab maupun rukyat, keduanya merupakan sebuah cara untuk menentukan awal bulan yang saling membantu karena sifatnya sains dan bisa dikaji oleh para ahli.
Sidang Isbat
Sidang Isbat Hari Raya Idul Fitri 1442 H bisa disaksikan secara streaming oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Rencananya, Sidang Isbat akan digelar pada Selasa, 11 Mei 2021.
Adapun Sidang Isbat digelar untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal.
Seperti yang kita ketahui, lebaran Idul Fitri 2021 tinggal menghitung hari.
PP Muhammadiyah sudah menentukan Lebaran Idul Fitri tahun ini jatuh pada 13 Mei 2021.
Meski demikian, pemerintah baru akan menetapkan Hari Raya Idul Fitri setelah menggelar Sidang Isbat.
Lantas kapan Pemerintah menentukan 1 Syawal 1442 H?
Sesuai agenda Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1442 Hijriah, Selasa (11/5/2021).
Sidang Isbat ini akan dilakukan secara luring dan daring oleh Kemenag.