BATAM TERKINI
Jumlah Investor Saham dan Pasar Modal Naik, BEI Kepri Ajak Milenial Berinvestasi
Jumlah investor saham dan pasar modal di Provinsi Kepri terus mengalami peningkatan.
BATAM, TRIBUNBATAM.id – Jumlah investor saham dan pasar modal di Provinsi Kepri terus mengalami peningkatan.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, akhir bulan Maret 2021, total Single Investor Identification (SID) saham di Kepri meningkat 28.853 SID.
PH Kepala BEI Perwakilan Kepri, Indra Novita mengatakan, angka itu mengalami peningkatan sebanyak 6.780 SID atau naik 30,72 persen jika dibandingkan akhir bulan Desember 2020 lalu.
“Akhir Desember itu total SID hanya 22.073 SID,” ujar perempuan yang akrab disapa Novi ini kepada TRIBUNBATAM.id, Minggu (16/5/2021).
Sedangkan untuk investor pasar modal, lanjut Novi, peningkatan di bulan Maret 2021 sebanyak 11.173 SID sehingga totalnya menjadi 56.189 SID.
“Persentase naiknya 24,82 persen. Akhir bulan Desember lalu hanya 45.016 SID,” ungkapnya.
Kenaikan ini, kata Novi, tak terlepas dari kesadaran masyarakat yang mulai melek dengan kebutuhan atau pentingnya berinvestasi.
Apalagi sejak pandemi Covid-19 melanda.
Baca juga: Antisipasi Kerumunan Warga, Polsek Bengkong Gelar Operasi Yustisi
“Milenial mendominasi pertumbuhan investor tersebut,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, BEI Perwakilan Kepri pun mengajak masyarakat, khususnya kalangan milenial, untuk mulai berinvestasi dalam mencukupi kebutuhan di masa depan.
“Karena nilai uang di masa depan bisa menurun akibat inflasi (kenaikan harga barang dan jasa). Jika hanya menabung, bisa jadi nilai uang yang disimpan sulit untuk mencukupi kebutuhan di masa nanti, misalnya 10 atau 20 tahun lagi,” jelas Novi.
Ia mencontohkan, saat ini, harga satu unit kendaraan multiguna atau Multi Purpose Vehicle (MPV) berkisar Rp 200 juta.
Nilai itu, lanjutnya, nilai kendaraan itu akan mengalami penurunan atau berkurang.
Sehingga, harga satu unit saat seseorang membelinya di tahun 2021 tak akan sama jika kendaraan tersebut dibeli 10 tahun lagi.
“Mungkin saja saat itu harga MPV sudah naik menjadi Rp 300 juta. Artinya, nilai uang yang dimiliki akan tergerus inflasi. Kerja keras menyimpan uang di tabungan menjadi tidak berarti,” sambungnya.