Janda Kembang Usia Belia Terjerumus Jadi PSK, 3 Tahun Jual Diri Dalih Anak Masih Bayi
Foto-foto wanita yang cantik terpampang di aplikasi online open BO tak selamanya sesuai dengan fisik nyata saat wanita itu bertemu dengan pelanggannya
TRIBUNBATAM.id - Bukan rahasia umum bisnis esek-esek tumbuh subur bak penyamun di sejumlah kota.
Di tempat-tempat wisata misalnya, bisnis prostitusi biasanya dijajakan melalui jasa perantara.
Peran vital perantara atau mucikari ini juga kerap muncul tatkala bisnis haram ini dibongkar polisi.
Mereka adalah penghubung antara pria hidung belang dengan wanita yang menjajakan tubuhnya.
Malam Senin (24/5/2021), hujan yang mengguyur kawasan wisata Ciater, Kabupaten Subang cukup lebat.
Baca juga: Asep Nyamar Thania Buka Open BO Tarif 1,5 Juta, Tak Terima Ditolak Panggil 2 Waria Keroyok Korban
Sebut saja Alan (50 tahun dan bukan nama sebenarnya), berangkat dari daerah berjuluk Kota Padi menuju Ciater.
Seolah menjadi kebiasaan, ia tak lupa menyewa jasa wanita yang bisa diajak berkencan dengan aplikasi.

Wanita-wanita dengan tampilan tak senonoh ramai menghiasi beranda aplikasi yang Alan buka.
Bahkan dalam aplikasi tersebut juga terlihat detail jarak si calon wanita pemuas nafsu yang hendak ia sewa.
Sampai pada pukul 17.00 WIB, Alan berhasil menggaet satu wanita dengan tarif yang menurutnya cukup murah dan wanita yang sesuai dengan kriterianya.
"Saya hubungi, bisa saja dia yang datang pakai ojek online atau saya yang jemput.
Cuma tadi dia yang bersedia datang ke sini, pulang juga dia naik ojek online tak perlu diantar," kata Alan kepada Tribun, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Kronologis Gadis 15 Tahun Dicabuli Anak Anggota DPRD dan Dipaksa Jadi PSK
Alan tengah menunggu di salah satu vila yang terletak tak jauh dari parkiran bus kawasan wisata Ciater Kabupaten Subang.
Ia lantas menjemput wanita yang ia pesan melalui aplikasi yang diantar hanya sampai ke depan gerbang vila saja oleh pengemudi ojek online.
"Kadang di aplikasi enggak semuanya asli.