Jenazah FK Pembunuh Marsela Ditolak Keluarga

Membusuk Gantung Diri di Pohon, Jenazah FK Pembunuh Marsela Ditolak Keluarga.

ISTIMEWA via TRIBUN MANADO
PEMBUNUHAN - Jenazah FK Pembunuh Marsela Ditolak Keluarga. FOTO: KOLASE PEMBUNUH MS 

TRIBUNBATAM.id - Jenazah Ferry Kalesaran (FK) yang merupakan pelaku pembunuhan Marsela Sulu ditolak keluarga.

Jasad FK ditemukan menghitam dan membusuk saat gantung diri di pohon.

Setelah dievakuasi, jasad FK yang dibawa pulang ditolak keluarga.

Melansir artikel di TribunManado.co.id dengan judul Istri Pala Ferry Kalesaran Tak Mau Terima Jenazah Suaminya, Tine, istri Ferry Kalesaran (FK), tidak mau menerima mayat yang diduga suaminya.

Mayat FK ditemukan di perkebunan Desa Koha 1, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, provinsi Sulut, Jumat (28/5/2021) pagi.

Kondisi mayat menghitam.

Cerita yang beredar di masyarakat, ia diduga bunuh diri dengan menggantung diri di pohon.

"Saya sudah tak mau terima, mau dibuat apa kek, saya tak mau terima," kata dia.

Kata-kata itu diulangnya kepada Tribun Manado. Dengan tegas.

Menurut Tine, hubungan ia dan FK selama ini akur-akur saja.

Tak ada pertengkaran antara keduanya.

Tine mengatakan, ia dan FK sudah punya tiga cucu.

"Ada anak saya di sini dan lainnya di daerah lain," kata dia.

Amatan Tribun Manado, rumah FK dalam keadaan tertutup.

Tribun menjumpai Tine lewat bantuan tetangga.

Kepada Tribun, Tine hanya menyebut bahwa ia tak mau terima jenazah tersebut.

Selebihnya ia bungkam.

Tim Resmob Polda Sulut menemukan mayat yang sudah membusuk di dalam perkebunan di Desa Koha, Mandolang, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat 28 Mei 2021.

Mayat yang sudah membusuk itu diduga adalah mayat FK alias Ferry alias Feri atau Pala Ferry.

FK sudah ditemukan meski fakta tak terduga terungkap.

Tak hanya ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa, Pala Ferry juga ditemukan sudah membusuk.

Tim Resmob Polda Sulut menemukan Ferry sudah dalam keadaan meninggal dunia. 

Mayat Ferry ditemukan di Perkebunan Desa Koha Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. 

Berdasarkan video yang beredar di Media Sosial, nampak mayat Ferry sudah dalam keadaan membusuk. 

Pencarian terhadap Ferry Kalesaran dipimpin oleh Katim Iptu Irlana Pradana Cipta. 

Diketahui, Ferry Kalesaran (50) oleh warga dituding sebagai pelaku yang menyebabkan gadis 12 tahun bernama Marsela Sulu meninggal dunia. 

Diketahui terduga pelaku diburu sejak pekan lalu.

Selain polisi banyak pula relawan dari ormas yang turut memburu terduga pelaku.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Manado Kompol Taufiq Arifin ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id, tak menampik adanya penemuan mayat Ferry. 

"Kita ke TKP," terang Kompol Taufiq.

Fakta yang berhasil dirangkum Tribun Manado. 

1. Awal mula Ferry sampai diduga sebagai pembunuh Marsela

Informasi yang dihimpun Tribun Manado, saat Marsela hilang terduga sempat kepergok membawa sebuah mobil Bumdes. 

Gayanya mencurigakan.

Tangan satu memegang setir. 

Tangan lainnya seperti tengah menekan sesuatu.

Diduga itu Marsela.

Warga menduga Marsela ia sekap. 

Edi Sulu, ayah Marsela menuturkan, seorang saksi sempat melihat orang itu berpapasan dengan anaknya pada hari kejadian hilangnya Marsela. 

"Ia datang dari arah bawah sedang anak saya dari arah atas," tuturnya.

Mereka berpapasan kemudian pria itu terus berjalan dan membalik lalu menuju ke arah anaknya. 

Ia mengaku menyerahkan masalah anaknya pada hukum.

"Saya tak mau menghakimi. Biarlah aparat yang menyelidiki. Saya serahkan pada aparat," katanya. 

2. Ada Tali Melingkar di Leher Pala Ferry

Pelaku pembunuhan bocah 12 tahun bernama Marsela sudah ditemukan oleh pihak Kepolisian.

Mayat Pelaku yang disebut-sebut bernama Ferry Kalesaran ditemukan di Perkebunan Desa Koha Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (28/5/2021

Berdasarkan video yang beredar di Media Sosial, nampak mayat Ferry sudah dalam keadaan membusuk. 

Dia terlihat memakai baju dan celana panjang dengan perut yang sudah membesar.

Terlihat di lehernya terlihat ada sebuah tali yang mengikat.

3. Pendoa Sudah Sebut Hendak Meninggalkan Dunia

Perihal kematian pelaku sudah jadi wacana warga Koha semenjak beberapa hari terakhir. 

Beberapa pendoa sudah menyebut kemungkinan pelaku tewas.

"Ada pendoa yang sebut ia sudah hendak meninggalkan dunia ini," kata seorang warga Koha. 

Sebut dia, saat korban (Marsela) hilang, pendoa tersebut mengatakan korban disekap pelaku.

Dan hal itu benar.

4. Marsela Hilang dari hari Selasa 18 Mei 2021

Sebelum Marsela ditemukan tak bernyawa dalam karung, dirinya dinyatakan hilang pada tanggal 18 Mei 2021.

Sebelum akhirnya ditemukan oleh Tim pencari pada hari ini Jumat 21 Mei 2021 sekitar jam 01: 00 Wita.

5. Pengakuan orangtua dan kakak korban

Orangtua korban MS, Eddy Sulu (51) yang sehari-harinya bekerja sebagai petani mengatakan, bahwa korban turun dari rumah sejak hari selasa tanggal 18 Mei 2021 sekitar pukul 18:00 Wita.

Kemudian kakak korban Arlando Sulu (17) menemukan korban di jalan sedang bermain dengan temanya.

MS pun diajak kakaknya untuk pulang.

Namun MS mengatakan sedikit lagi karna belum terlalu malam.

Setelah sudah larut malam, korban tidak kunjung pulang ke rumah sampai besok paginya hari Rabu tanggal 19 Mei 2021.

“Setelah itu kami adakan pencarian bersama saudaranya, namun tidak menemukan sampai hari Kamis tanggal 20 Mei 2021 dan akhirnya kami lanjut melakukan pencarian di bantu oleh masyarakat Koha,” terang Eddy Sulu.

Kapolsek Pineleng Iptu Marudut Pasaribu mengatakan saat ini jenazah masih berada dirumah Sakit Bayangkara untuk diotopsi.

“Jenazah sudah dibawah ke RS Bhayangkara untuk diotopsi guna penyidikan lebih lanjut, sedagkan pelaku sudah dikantongi,” katanya.

6. Kronologi penemuan mayat dalam karung

Berdasarkan keterangan saksi Andi Tumewu mengatakan kejadian sekitar pukul 23:30 Wita Kamis 20 Mei 2021,  ada 9 orang mengadakan pencarian terhadap korban MS.

Setelah pencarian di lokasi perkebunan mereka berpencar dan memasuki perkebunan.

Tim pencari juga masuk ke rumah-rumah dengan maksud pencarian korban, namun setelah beberapa menit kemudian di lokasi perkebunan saksi melihat karung berwarnah putih ditutupi dengan karung warna tua tepatnya di bawah pohon pala.

Kemudian saksi mendekati karung dan berteriak dengan maksud memanggil teman lain agar teman lain mendekat dan melihat sama-sama.

Selanjutnya tim pencari yang bernama Rijel Runtulalo membuka karung tersebut karna penasaran apa isi karung itu.

Setelah mendekati dan membuka karung saksi melihat kaki korban diduga kaki milik MS.

Begitu melihat ada kaki dalam karung saksi langsung berteriak dan maksud untuk memanggil rekan lain.

Mendengar teriakan, tim pencari lainnya kemudian memanggil pemerintah setempat yaitu Hukum Tua Desa Koha Barat Antonius Sulu.

Sekitar pukul 05:00 Wita Tim Dokpol Polda Sulut tiba di lokasi TKP penemuan mayat di Desa Koha Jaga Satu, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

(*)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved