VIRUS CORONA DI KEPRI

Waspada Dua Varian Baru Covid-19 Masuk Kepri, Ini Asalnya Kata Kadinkes

Dua varian baru covid-19 telah ditemukan di Kepri. Kadinkes M Bisri menyebut dua varian itu yakni B1525 dan B1117. Apa langkah Dinkes?

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Endra Kaputra
Waspada Dua Varian Baru Covid-19 Masuk Kepri, Ini Asalnya Kata Kadinkes. Foto Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri M Bisri 

Virus ini diketahui sama dengan yang ditemukan di Inggris.

Meski dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 varian baru, pasien tersebut mengakui tidak pernah memiliki riwayat perjalanan ke luar kota, atau pun luar negeri.

Ilustrasi mutasi virus corona N439K
Ilustrasi mutasi virus corona N439K (Freepik by pikisuperstar)

Tidak hanya di Batam, varian baru virus corona B117 diketahui juga terdeteksi masuk Tanjungpinang.

Plt Kepala Dinkes Tanjungpinang, Nugraheni Purwaningsih menduga, varian baru virus corona ini lebih berbahaya dari virus corona sebelumnya.

Ia mengungkapkan, untuk varian baru Covid-19 sudah banyak yang masuk ke Kota Tanjungpinang.

Namun, yang baru terdeteksi hanya varian B.1.1.7.

"Jadi kalau ditanyakan terkait bagaimana variannya bisa masuk, dan penanganannya belum bisa kita sampaikan.

Kami masih menunggu pemberitahuan resmi dari Dinkes Kepri atau pihak Provinsi dahulu," ujarnya, Senin (31/5/2021).

Dalam News Webilog Tribun Batam dengan tema 'Varian Baru Covid-19 dan Jumlah Kasus di Kepulauan Riau (Kepri), ia menyampaikan untuk mengetahui bagaimana varian baru Covid-19 sendiri terdiri dari Varian Afrika, Inggris dan India.

Baca juga: WASPADA, Varian Baru Covid-19, B117 Masuk Tanjungpinang

Baca juga: Varian Baru Covid-19 B117 Masuk Tanjungpinang, Dinkes: Belum ada Vaksin Khusus

Dari hasil penelitian menyampaikan, varian-varian baru ini tentu lebih cepat penyebarannya.

Begtitu pula untuk varian asal India.

Dimana virus itu tidak lagi ditenggorokan, tapi langsung ke paru-paru," ujarnya.

"Artinya gejala yang akan ditimbulkan bila terpapar varian India ini bisa membuat orang yang terpapar mengalami sesak napas.

Bahayanya bila orang yang terpapar itu juga memiliki riwayat penyakit pernapasan," ungkapnya.

Sementara itu, terhadap kenaikan kasus yang terjadi di Batam, dr M. Solihin menyebutkan, memang kenaikan terjadi hanya di seluruh Indonesia, bukan hanya di Kota Batam saja.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved