PELECEHAN SEKSUAL
HEBOH, 21 Gadis Ngaku Korban Pelecehan Seksual di SMA SPI Kota Batu Jatim
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko terkejut dengan adanya laporan KPAI terkait dugaan kekerasan seksual SMA Selamat Pagi Indonesia, begini tanggapannya
Kasus dugaa pelecehan itu meledak ke permukaan setelahKetua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait melapor ke Polda.
Namun, laporan itu dianggap aneh oleh Kepala SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI), Risna Amalia Ulfa.
Kepada wartawan Surya Malang melalui pesan pendek ia menegaskan, tidak ada pelecehan seksual terhadap anak seperti yang dilaporkan Komnas Perlindungan Anak ke Polda Jatim.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Bintan Naik Terus, Wabup Tinjau Lokasi Karantina Cadangan
“Kami para pembina dan pengurus SPI sangat kaget dengan pemberitaan yang ada."
"Pemberitaan ini tidak sesuai dengan kejadian yang sehari-hari terjadi saat ini di SPI dan tidak ada komunikasi dari pihak manapun sampai kami mengetahuinya dari pemberitaan yang beredar di media,” ujar Risna, Minggu (30/5/2021).
Kata Risna, laporan pelecehan seksual itu tidak berdasar dan tidak benar.
Pemberitaan yang selama ini muncul, serta mengangkat isu pelecehan terhadap anak ia pertanyakan.
“Karena sesungguhnya yang diberitakan sama sekali tidak benar. Saya di sini sejak sekolah ini berdiri pada 2007."
"Bahkan saya menjadi kepala sekolah dan ibu asrama sampai saat ini. Tidak pernah terjadi kejadian-kejadian seperti yang disampaikan. Sama sekali tidak ada,” tegasnya.
Risna menduga ada yang memiliki tujuan tidak baik kepada lembaga sekolah yang ia pimpin.
Baca juga: Polda Sumsel Copot Kasat Reskrim Polres Selayar, Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap 3 Polwan
Ia mengatakan akan mencari tahu lebih dalam tentang isu yang berkembang saat ini.
“Saat ini kami bersama tim kuasa hukum sedang menindaklanjuti hal ini dan berkomunikasi dengan semua pihak terkait, termasuk melakukan langkah-langkah hukum yang dipandang perlu,” paparnya.
Risna juga mengatakan kalau seluruh anak didik dan kegiatan SPI saat ini berjalan seperti biasa.
SPI akan tetap berpegang pada tujuan menghantarkan para siswa memiliki life skill untuk kehidupannya berlandaskan cinta kasih.
“Seluruh pengurus dan pendiri SPI tetap berkomitmen pada misi mulia yang kami bangun sejak semula SPI berdiri,” tegas Risna. (*/tribunbatam.id)
BACA JUGA BERITA TRIBUNBATAM.ID DI GOOGLE NEWS
Baca Juga tentang JATIM
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul 21 Gadis Mengaku Jadi Korban Nafsu Pendiri Sekolah Selamat Pagi Indonesia Kota Batu, Semuanya Alumni