TANJUNGPINANG TERKINI

Vina Saktiani Oknum ASN Tersangka Kasus Penipuan IPDN Serahkan Diri ke Polisi

Oknum ASN Pemko Tanjungpinang Vina Saktiani tersangka kasus penipuan masuk IPDN menyerahkan diri ke Polres Tanjungpinang.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
https://sscasn.bkn.go.id
ILUSTRASI PENIPUAN MASUK IPDN - Oknum ASN Pemko Tanjungpinang tersangka kasus penipuan masuk IPDN, Vina Saktiani akhirnya menyerahkan diri ke Polres Tanjungpinang. 

Untuk meyakinkannya, ia menyebut ada beberapa anak yang berhasil lolos.

"Dari komunikasi pertama itu, jadi saya ajak ketemuan lah," ucapnya menceritakan awal mula bertemu sekitar 2 tahun lalu.

Saat pertemuan itu, oknum tersebut meyakinkan korban dengan membuat surat perjanjian bila tidak lolos akan mengembalikan uang yang diminta.

"Dengan ucapannya itu, saya jadi percaya dan sekitar 3 bulan usai pertemuan itu baru serahkan uang permintaannya Rp 300 juta.

Kenapa lama menyerahkan, soalnya oknum itu bilang biar pas sekalian dia ke Jakarta serahkan uang itu ke orang yang berada di Kemendagri," ucapnya.

Ditanyakan, apakah mengetahui posisi pelaku sebagai tim seleksi?

"Memang pelaku itu bukan bagian tim seleksi, orang diluar itu.

Hanya saja kami sudah percaya atas omongannya sudah banyak yang diloloskan, ditambah lagi kalau orang tuanya pernah berdinas di Kemendagri, dan juga masukan orang.

Jadi cerita dia, punya jalur yang sebelumnya dimiliki orang tuanyalah," ucapnya menirukan kalimat yang disampaikan oknum ASN Pemko Tanjungpinang itu.

Saat menjalani seleksi tahap awal melalui tes tertulis, ternyata putra korban ini tidak lulus atau tidak bisa melanjutkan tes selanjutnya.

"Tentu saya tanyakan dong ke Vina. Kenapa kok gak lulus? Vina bilang tenang aja nanti kita masuk lewat jalur khusus.

Saya tanya lagi, jalur khusus bagaimana.

Vina sampaikan, nanti pas anak-anak itu dilantik jadi siswa IPDN kita selipkan anak bapak," sebutnya.

Saat tibalah pelantikan bagi siswa yang lolos seleksi, korban bersama anaknya datang ke Bandung.

"Jadi sampai usai pelantikan. Kok gak ada ditelepon, sesuai janjinya itu.

Terus saya hubungi tidak aktif lagi sampai sore waktu itu.

Dua hari kemudian baru dia respon kita, dan kasih alasan kalau saat ini anak-anak yang lolos sedang pendidikan dasar di Akpol.

Setelah selesai itu kan masuk asrama IPDN, di situ kita masukan anak bapak," ujarnya.

Harapan untuk masuk IPDN pun pupus. Kepastian yang ditunggu-tunggu pun tak ada juga.

"Barulah kita simpulkan bahwa bohon Vina ini," ucapnya.

Tidak mau mempersoalkan hal ini terlalu jauh.

Tarmizi pun minta Vina kembali kepada komitmen awal dengan mengembalikan uang yang sudah diberikan.

"Sudah 2 tahun lebih janji-janji teruskan, makanya kita laporkan aja.

Kalau korbannya itu saya dengar ada 5 sampai 6 orang lagi.

Cuma tidak tahu kenapa gak berani lapor," ungkapnya.

Ditanyakan kembali, kenapa menggunakan jalur yang tidak resmi, dan berani melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian?

"Kalau saya namanya orang tua, tentu sangat ingin anak saya sukses.

Percaya saya, kalau jalur resmi itu ada yang murni lulus.

Namun bagi saya paling cuman sedikit yang lolos jalur itu.

Dapat informasi bisa loloskan, tentu sebagai orang tua mencoba juga, yang penting anak bisa lulus," ujarnya sambil menghakiri perbincangan.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Tanjungpinang

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved