BINTAN TERKINI
Beli Tiket Kapal Roro dari Bintan Kini Pakai Non Tunai, Begini Reaksi Calon Penumpang
Sejumlah calon penumpang di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban Bintan kebingunan dan mengaku baru tahu beli tiket kapal kini pakai non tunai
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban, Kabupaten Bintan mulai menerapkan pembelian tiket menggunakan digital atau non tunai terhitung Kamis (3/6/2021) lalu.
Karena itu, bagi pengendara yang ingin menyeberang dari Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban ke ASDP Telagapunggur wajib memiliki kartu Cashless untuk pembayaran non tunai.
Sejumlah calon penumpang yang ingin menyeberang pun ketika membeli tiket diarahkan untuk mengambil kartu Cashless terlebih dahulu di bagian pelayanan yang telah disediakan.
Namun sosialisasi terkait kebijakan baru ini tampaknya belum banyak dilakukan.
Alhasil sejumlah calon penumpang tampak kebingungan dan mengaku baru mengetahui aturan tersebut.
Baca juga: Kini Beli Tiket Kapal Ro-Ro dari Batam Pakai Non Tunai
Baca juga: Layanan GeNose di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban Bintan Ditambah
"Ya baru tahu ada aturan begini mas. Mungkin karena baru kemarin diterapkan ya, atau kurang sosialisasi," kata seorang calon penumpang, Mamat, Jumat (4/6/2021).
Saat ditanya berapa biaya yang dikenakan untuk pembuatan kartu pembayaran non tunai, Mamat menyebut biaya sebesar Rp 23 ribu untuk pengurusannya.
"Tadi bayar Rp 23 ribu, lumayan mahal sekali. Kaget juga dengarnya. Padahal sudah biaya GeNose, tiket buat kartu lagi," tuturnya.
Hal yang sama juga diakui Wina, calon penumpang yang ingin menyeberang ke Batam. Ia mengaku baru mengetahui aturan pembayaran tiket non tunai.
"Saya baru tahu nih mas, makanya bingung sendiri. Atau saya kurang informasi atau memang pihak Pelabuhan ASDP Tanjunguban ini kurang sosialisasi," terangnya.
Wina mengaku sudah mengurus kartu Cashless atau non tunai, dan ia sedikit mengeluhkan biaya pembuatan kartu non tunai yang dikenakan sebesar Rp 23 ribu.
"Kalau sama saya pribadi ini sangat membebani bagi masyarakat kurang mampu. Soalnya kita sudahlah GeNose, biaya tiket lagi. Harus mengurus kartu non tunai dengan biaya lagi. Sangat menambah pengeluaran, ya tak tahulah mas,"u ngkapnya.
Wina bercerita, tak hanya dirinya saja yang kaget saat dikenakan biaya pembuatan kartu non tunai. Sejumlah calon penumpang yang kebetulan tidak mengetahui dan hanya membawa uang secukupnya juga banyak yang terpaksa minjam uang dengan calon penumpang lain.
"Tadi saya sampai kasihan lihat, ada yang sampai pinjam uang karena kurang Rp 2 ribu, apa tak kasihan. Memang bagus diterapkan kartu non tunai ini. Tapi setidaknya biayanya jangan terlalu mahal, atau bagi yang saat itu belum punya duit setidaknya diberikan dispensasi dulu untuk tidak mengurus dan lain kali.
Soalnya tidak semua orang mampu, kasihan saja mas," ungkapnya.
Sementara itu, Supervisi ASDP Tanjunguban Muhammad menjelaskan, pemberlakukan pembayaran non tunai ini sudah dimulai sejak tanggal 3 Juni 2021 kemarin.