PEMBUNUHAN DI BATAM

Merasa Puas Usai Membunuh, Arifin Ingin Mantan Bosnya Menderita Selamanya

Syamsul Arifin nekat membunuh orangtua mantan bosnya karena dia ingin bos yang sudah memecatnya itu merasakan rasa sakit seumur hidupnya.

Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM/EKO
Syamsul Arifin (22) pelaku pembunuhan terhadap Qui Hong (60) 

Di sana dirinya berpura-pura mengantar paket.

Baca juga: STOK Vaksin Masih 56.640 Dosis, Saat Ini 123.057 Warga Batam Telah Divaksin Covid-19 

"Dia sempat tanya sama saya, mau ngapain. Saya bilang mau antar barang dan masuk ke dalam rumah," sebutnya.

Setelah paket diletakkan, Pelaku mulai beraksi.

Tangan korban ditarik, sementara tangan kanannya masih memegang pintu. Karena ditarik paksa, tangan kanan korban mengalami patah tulang.

Usai genggamannya lepas, pelaku lalu memiting kepala korban sampai korban sudah bernapas.

Takut korban menjerit minta tolong, pelaku langsung mengeluarkan lakban yang memang sudah dia persiapkan saat datang ke rumah tersebut.

Mulut korban kemudian langsung di lakban hingga korban susah bernapas dan akhirnya lemas tak berdaya.

Belum puas dengan hal itu, untuk memastikan korban tewas, pelaku kembali mencekik korban dengan kedu tangannya.

Sekuat tenaga korban dicekik hingga tidak bergerak sedikitpun.

"Setelah tidak bergerak, saya baru melepaskan tangan saya," sebutnya.

Agar tidak ada kecurigaan, pelaku kemudian menggendong korban ke dalam kamar.

Dia ditutup dengan menggunakan selimut. Selain itu, pelaku juga membersihkan tubuh korban dari lakban yang ada di mulut.

Usai melakukan aksi kejahatannya, pelaku kemudian keluar dari rumah dengan santai seolah tidak ada kejadian.

Diapun mengaku puas setelah menghabisi orangtua mantan bosnya tersebut.

Menurutnya rencana pembunuhannya berhasil. "Saya sudah puas setelah membunuh dia," tegasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved