PEMBUNUHAN DI BATAM
Qui Hong Dikenal Ramah dan Baik, Dibunuh Karena Dendam Kesumat
Korban Pembunuhan Qui Hong tewas dibunuh mantan anakbuah anak kandungnya. Pelaku merasakan dendam yang teramat dalam karena diusir oleh dan dipecat
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, BATAM- Sosok Qui Hong (60) korban yang tewas dibunuh oleh mantan anakbuah anaknya tersebut dikenal baik dan ramah oleh lingkungan sekitar.
Hal tersebut disampaikan oleh satpam perumahan elit itu ketika tim Tribunbatam.id mematau rumah korban.
Selama ini, wanita paruh baya itu tinggal bersama anak-anaknya.
Hanya saja, saat kejadian memang tidak ada orang dirumah tersebut.
Korban hanya sendiri di dalam rumah ketika Syamsil Arifin melakukan pembunuhan.
Namun berkat CCTV, pelaku berhasil ditangkap oleh petugas kepolisian.
Baca juga: Merasa Puas Usai Membunuh, Arifin Ingin Mantan Bosnya Menderita Selamanya
Pasca pembunuhan yang dilakukan oleh Syamsul Arifin (22) terhadap orang tua mantan bosnya yang bernama Qui Hong (60) di Perumahan Everfresh Blok H2 nomor 53 A Senin, (7/6/2021) siang, suasana disekitar rumah korban tampak sunyi senyap.
Pantauan Tribunbatam.id, Rabu, (9/6/2021) malam, perumahan elit yang terletak di Mitra Raya, Batam Center ini tampak tidak ada aktivitas berarti, baik didalam maupun diluar.
Suasana tampak seperti biasa. Tampak rumah korban sudah di pasang garis polisi.
Tidak terlihat tetanggga korban satupun yang berada di rumah.

Beberapa warga setempat ketika di wawancarai tidak bersedia memberikan keterangan apapun.
"Kami tidak tau Bang, tanya saja sama keluarganya," ungkap seorang warga setempat yang enggan menyebutkan namanya.
Sementara itu rumah korban tampak kosong dan tidak ada penghuni.
Salah seorang satpam perumahan bernama Syamiadji (56) saat ditemui Tribun Batam mengatakan rumah korban memang sudah dikosongkan hingga Senin malam pasca kejadian tersebut.
"Di rumah tersebut sudah tidak ada orang Mas, penghuninya sudah pergi meninggalkan rumah tersebut sejak 2 hari yang lalu. Belum tau mereka kemana," kata Syamiadji.