Kapolda Tegaskan Supir Kontainer Tak Boleh Beri Uang Satu Rupiah Pun: Kalau Ada Tukang Palak Lapor

Kapolda Metro Jaya meminta kepada supir truk tidak lagi memberikan uang kepada tukang palak, jika ada kasus serupa segera lapor

Editor: Eko Setiawan
Tribun Jatim
Irjen M Fadil Imran 

Sopir bernama Agung Kurniawan (38)  warga asal Ngawi mengadukan kepada Presiden tentang maraknya pungli menimpa di depo pelabuhan.

Depo adalah tempat meletakkan kontainer yang sudah dipakai atau mengambil kontainer yang akan dipakai shipping line. Hal itu dikonfirmasi pula oleh rekan Agung bernama Abdul Hakim.

Abdul mengatakan  kemacetan menambah leluasa pergerakan para preman tersebut dalam menjalankan aksinya memalak supir kontainer.

Mendengar keluhan itu, Presiden Jokowi langsung menelpon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar masalah itu segera dituntaskan.

Pak Kapolri, pagi, nggak... ini saya di Tanjung Priok banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di Fortune, di NBC PT, kemudian di Depo Dipa. Pertama itu. Yang kedua, juga kalau pas macet itu, banyak driver yang dipalak sama preman-preman. Ini keluhan ini, tolong bisa diselesaikan, itu aja Pak Kapolri," kata Jokowi seperti dalam video yang disiarkan YouTube Setpres, Kamis (10/6).

"Siap laksanakan, Bapak," jawab Kapolri Sigit.

Tanggapan warga Tanjung Priok

Warga Tanjung Priok memberikan tanggapannya terkait adanya keluhan supir kontainer ke Presiden Jokowi sering terjadi pemalakan tersebut.

Tokoh Tanjung priok yang saat ini sudah menjadi orang hebat di Indonesia ini mengatakan memang sudah seharunya Tanjung Priok merubah Citranya.

Dia adalah Ahmad Sahroni, Warga Tanjung Priok yang kini merupakang anggota DPR RI.

Ahmad Sahroni selama ini hidup dan besar di Tanjung Priok.

Namnya mencuat semenjak dirinya menjadi seorang anggota DPR RI.

Baca juga: Purtaran Uang Buat Pemalak di Tanjung Priok Mencapai Rp 16 Miliar Perbulan

Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Beli Kapal Perang Super Canggih Buatan Italia

Ilustrasi Uang. Foto kanan : sebanyak 49 preman Tanjung Priok ditangkap aparat kepolisian setelah sehari Presiden Jokowi telepon Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Dalam hitungan sebulan, para preman bisa meraup untung sekitar Rp 16 miliar.
Ilustrasi Uang. Foto kanan : sebanyak 49 preman Tanjung Priok ditangkap aparat kepolisian setelah sehari Presiden Jokowi telepon Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Dalam hitungan sebulan, para preman bisa meraup untung sekitar Rp 16 miliar. (TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (10/6) kemarin.

Dalam kunjungan tersebut Presiden Jokowi mendapat keluhan dari para sopir kontainer yang menyebutkan bahwa mereka sering dipalak oleh preman di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT).

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI Asal Tanjung Priok Ahmad Sahroni menyatakan dukungannya atas sikap presiden.

Pasca Bom Bunuh Diri, Polri Amankan Lima Bom Aktif Dan Tangkap 13 Terduga Teroris Di Jakarta-Makassar-NTB
Pasca Bom Bunuh Diri, Polri Amankan Lima Bom Aktif Dan Tangkap 13 Terduga Teroris Di Jakarta-Makassar-NTB (Istimewa)

Menurut Sahroni, kasus pungutan liar yang dilakukan preman memang sudah menjadi persoalan utama di dermaga dan harus segera dibasmi oleh Polri, mengingat hal ini tentunya bisa mengganggu lalu lintas perekonomian.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved