BATAM TERKINI

HISTERIS Lihat Suami Tewas Tanpa Busana, Jenditer : Baru Kemarin Kubeli Jasmu Pak

Istri dan anak Jhonson Arifin Silaban (43) tahun histeris saat mengetahui korban ditemukan tewas di dalam kamar di perumahan Widya Raya.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
Istri dan anak Jhonson Arifin Silaban (43) tahun histeris saat mengetahui korban ditemukan tewas di dalam kamar di perumahan Widya Raya Blok A No 14, Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam, Selasa (15/6/2021) malam. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Syok dan kaget, itulah yang dirasakan keluarga yang ditinggal Alm Jhonson Arifin Silaban (43) tahun yang ditemukan tewas di dalam kamar di perumahan Widya Raya Blok A No 14, Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam, Selasa (15/6/2021) malam. 

Isak tangis penuh derai air mata keluarga mewarnai kepergian ayah dari 4 orang anak ini.

Putri sulung korban, Wanda Silaban histeris saat melihat sang ayah yang terbujur tak bernyawa di dalam kamar.

Ia langsung berteriak meluapkan perasaan yang ia rasakan.

"Bapak,, kenapa pak.. bapak cepat kali pergi," ucap Wanda dengan nada keras saat melihat mayat sang ayah.

Tak hanya Wanda, istri Jhonson, Jenditer Nababan juga mengungkapkan hal yang.

Ia histeris menangis saat melihat kondisi sang suami tak lagi bernyawa.

Mayat Jhonson ditemukan di dalam kamar tanpa sehelai pakaian alias telanjang.

"Baru kemarin kubeli baju jas mu pak, tapi sekarang sudah kau tinggalkan kami," ucap Jenditer penuh isak tangis.

Baca juga: KABUR ke Medan dan Coba Hilangkan Jejak, Pembunuh Tukang Cendol di Pasar Jodoh Batam Dibekuk Polisi

Jenditer bersama putri sulungnya pun berpelukan, pihak keluarga berusaha menenangkan ibu dan anak yang ditinggal Jhonson ini.

"Tadi pagi bapak masih sehat, tapi dapat kabar udah begini. Iya, Tuhan," ujar Wanda singkat.

Dikatakannya Wanda meski, ayahnya pisah rumah dengan sang ibu namun sosok Jhonson merupakan seorang ayah yang bertanggungjawab terhadap anak-anaknya.

"Bapak di sini tinggal sendiri, usahanya menampung barang bekas yang punya harga jual. Kami sama Mama di Dapur 12," kata Wanda yang masih duduk dibangku kelas 8 SMP itu.

Wanda tak ingin banyak bicara, ia duduk meratapi rumah tempat tinggal sang ayah.

Ia berharap agar penyebab kematian sang ayah dapat diketahui.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved