Sebut China Negara Luar Biasa, Luhut Minta Jangan Marah-marah ke Beijing

Kementerian Luar Negeri China menyebut Luhut Binsar Panjaitan dengan istilah Koordinator Indonesia Kerja Sama dengan China dan utusan Presiden Jokowi

KOMPAS.COM/MEI LEANDHA ROSYANTI
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian dan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo di The Kaldera – Toba Nomadic Escape usai acara Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations, Jumat (18/12/2020). Ia menyebut China sebagai negara luar biasa 

TRIBUNBATAM.id - Hubungan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan China terjadi di sejumlah sektor.

Masuknya ribuan Tenaga Kerja Asing (TKA) China di sejumlah wilayah Indonesia bekerja di sejumlah proyek, jadi bukti adanya kerja sama antardua negara.

Keakraban Indonesia dan China pun kian tampak, dari diperkuatnya hubungan antarnegara, ditandai dengan disepakatinya sejumlah hal dalam kunjungan kerja Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ke China pada Sabtu (5/6/2021).

Dalam kesempatan itu Luhut menghadiri acara Tete-a-Tete (pertemuan antara dua orang) yang diikuti dengan penandatanganan MoU Establishing a High Level Dialogue and Cooperation Mechanism bersama Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.

Penandatanganan nota kesepahaman itu secara resmi menandai pembentukan High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) antar kedua negara.

Baca juga: Dikritik Habis-habisan karena Datangkan TKA China, Luhut Beri Jawaban ke 100 Ekonom, Ini Alasannya

Luhut dan Wang Yi pun bertindak sebagai Co-Chair HDCM.

Melalui keterangan resminya, Luhut menyatakan, Indonesia dan China sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi perkembangan kondisi global, isu-isu strategis, serta tantangan global.

Luhut Binsar Panjaitan bersama perwakilan dari China abadikan moment perjumpaan mereka dengan duduk santai di Caldera Toba, Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba pada Jumat (18/12/2020)
Luhut Binsar Panjaitan bersama perwakilan dari China abadikan moment perjumpaan mereka dengan duduk santai di Caldera Toba, Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba pada Jumat (18/12/2020) (MAURITS PARDOSI / TRIBUN MEDAN)

Beberapa topik strategis kedua negara dibahas, mulai dari politik dan keamanan, kesehatan, sinergi dan strategi pengembangan proyek kerja sama prioritas, perdagangan dan ekonomi, investasi, serta maritim dan aeronautika.

Ia pun menilai China memiliki berbagai keunggulan di dunia, termasuk di sektor kesehatan.

Sebab kata Luhut, China merupakan penghasil obat-obatan terbesar di dunia yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, dia meminta agar keakraban antara Indonesia dan China tak perlu dipersoalkan.

"Kita juga jangan marah-marah terus sama China itu.

Baca juga: CHINA Gusar Teori Covid-19 dari Lab Wuhan Mencuat, Jika Terbukti Xi Jinping Bisa Lengser?

Ternyata dua per tiga obat-obat dunia itu diproduksi di China.

Apa yang namanya MIT, Harvard, namanya gel segala macam itu pesannya juga ke China," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/6/2021).

"Jadi kita sendiri kadang-kadang merasa bahwa China ini (negara) kelas dua, (ternyata) tidak.

Karena itu sudah masuk pada high end sekarang," kata dia dilansir dari kompas.com berjudul Luhut: Kita Jangan Marah-marah Terus sama China.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian dan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo di The Kaldera – Toba Nomadic Escape usai acara Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations, Jumat (18/12/2020)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian dan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo di The Kaldera – Toba Nomadic Escape usai acara Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations, Jumat (18/12/2020) (KOMPAS.COM/MEI LEANDHA ROSYANTI)

Dengan menjalin keakraban dengan China, Indonesia dinilai akan mendapatkan berbagai keuntungan.

Misalnya dalam hal transfer teknologi, mendapatkan bahan baku obat-obatan dengan mudah, serta menambah nilai investasi.

"Kebetulan hubungan kita dengan mereka sangat baik. Kita manfaatkan itu teknologi transfer, mereka investasi ke kita sehingga bahan baku dasar obat itu kita dapat," ujarnya.

Hubungan bilateral Indonesia dan China diketahui makin lekat era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain tampak dari hubungan diplomatik, mesranya hubungan kedua negara terlihat dari banyaknya proyek infrastruktur di Tanah Air dibiayai Beijing.

Kuatnya jalinan hubungan Indonesia-China bisa dilihat dari laman resmi Kementerian Luar Negeri China (www.fmprc.gov.cn) yang beberapa kali mengunggah acara kunjungan para pejabat Indonesia ke negaranya, termasuk Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Selain ditulis sebagai Menteri Koordinator, Kementerian Luar Negeri China juga menuliskan jabatan lain untuk Luhut, yakni sebagai Koordinator Indonesia Kerja Sama dengan China.

Dilansir dari kompas.com, selain itu, sebutan resmi lainnya pemerintah China untuk Luhut yakni utusan Presiden Jokowi.

Di laman resmi Kemenlu China, Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan hubungan kedua negara terus terjalin dengan erat dan menunjukkan berbagai pencapaian positif.

Baca juga: 842 Pekerja China di Bintan Pulang Kampung, Sisa 1.246 TKA China di KEK Galang Batang

Baca juga: Dokumen Ini Bongkar Borok China, Xi Jinping Tak Bisa Berbohong soal Virus dan PD III ?

Baca juga: 5 Shio Paling Royal dan Dermawan Berdasarkan Zodiak China, Ada Shio Kuda hingga Ayam

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved