Bermula dari Minuman Obat Racikan Apoteker, Coca-Cola jadi Raksasa Minuman Bersoda di Dunia
Coca-Cola kehilangan nilai pasar 4 miliar dollar AS atau Rp 56,8 triliun (Kurs Rp 14.200 per dollar AS).
Ia lalu mendirikan perusahaan baru bernama Coca-Cola Company setahun setelahnya. Di tangan Candler, penjualan minuman Coca-Cola semakin melejit, dari awalnya 9.000 galon di tahun 1890 menjadi 370.877 galon di tahun 1900.
Lantaran semakin diterima pasar, Coca-Cola kemudian mendirikan beberapa pabrik di Dallas, Los Angeles, dan Philadelphia.
Selain laris manis di AS, penjualannya juga moncer di Kanada. Lalu di tahun 1899, perusahaan sempat menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan produsen dan distributor botol.
Pihak kedua itu diberikan hak lisensi untuk membeli sirup, memproduksi botol, dan mendistribusikan minuman dengan merek Coca-Cola dari Coca-Cola Company.
Perjanjian lisensi itu menjadi dasar sistem distribusi unik yang sampai sekarang menjadi ciri khas Coca-Cola hingga sampai saat ini.
Pada tahun 1892 atau saat baru berdiri, nilai perusahaan tersebut adalah sebesar 100.000 dollar AS.
Nilainya melonjak menjadi 25 juta dollar AS pada tahun 1919 atau saat perusahaan itu dijual ke sekelompok investor yang dipimpin pengusaha asal Atlanta, Ernest Woodruff.
Putranya, Robert Winship Woodruff, memimpin perusahaan sebagai CEO Coca-Cola Company selama lebih dari tiga dekade, dari tahun 1923 hingga 1955.
Fanta dan Sprite
Tahun-tahun setelah Perang Dunia II jadi era kejayaan Coca-Cola. Produk perusahaan tersebut mulai dijual ke banyak negara.
Pada tahun 1946, perusahaan membeli hak Fanta, merek minuman ringan yang sebelumnya dikembangkan di Jerman.
Perusahaan juga mendaftarkan botol kaca pada tahun 1960. Botol kaca ikonik isi ulang yang kini sudah banyak berganti dengan botol plastik.
Kemudian di tahun 1961, perusahaan mulai memperkenalkan minuman rasa lemon bernama Sprite, lalu minuman bermerek Tab pada tahun 1963 yang diklaim sebagai minuman bebas gula.
Perusahaan juga melebarkan sayapnya ke produksi minuman juz jeruk. Coca-Cola tidak mendirikan perusahaan pengolahan jeruk baru, tapi membeli perusahaan lainnya bernama Minute Maid Corporation.
Pada tahun 1978 Coca-Cola menjadi satu-satunya perusahaan yang diizinkan untuk menjual minuman kemasan dingin di China.
