TRIBUN WIKI
Cuma TNI AD yang Bisa jadi Panglima TNI Era Soeharto, Jenderal Ini Latihan Baris 3 Hari
Pemilihan Panglima TNI AD era Soeharto hanya diperuntukkan untuk TNI AD. Ada kisah unik saat pemilihan Panglima TNI zaman dulu.
TRIBUNBATAM.id - Pemilihan Panglima TNI di masa sekarang berbeda dengan era Soeharto.
Saat ini, pemilihan Panglima TNI menjadi hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
Adapun 3 kepala staf memiliki peluang yang sama besar untuk menjadi Panglima TNI.
Sistem ini berbeda dengan pemilihan Panglima ABRI (TNI) di era presiden Soeharto.
Kala itu, pemilihan Panglima ABRI selalu berasal dari TNI AD dan tidak perlu minta persetujuan DPR.
Kisah unik pemilihan Panglima TNI era Soeharto

Ada kisah unik menyangkut pemilihan Panglima TNI dulu, tepatnya ketika Jenderal M Andi Jusuf pada 1978 ditunjuk Presiden Soeharto menggantikan Jenderal TNI Maraden Panggabean.
Menurut catatan Salim Said, pengamat militer Indonesia, dalam buku ‘Dari Gestapu ke Reformasi, Serangkaian Kesaksian’, Penerbit Mizan, 2013, pada saat ditunjuk sebagai Panglima TNI, M Jusuf sudah 14 tahun ditugaskan di lembaga sipil.
Meski ditugaskan di lembaga sipil, tapi karier Jusuf di militer sebelumnya cukup moncer.
Pada saat itu ia berhasil mengakhiri pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.
Keberhasilan Jusuf dalam memadamkan pemberontakan itu menarik perhatian Presiden Soekarno (Bung Karno) sehingga ia kemudian dipromosikan sebagai Menteri Perindustrian Ringan pada 1965, dan menjabat hingga 14 tahun kemudian.
Nasib mujur dinikmati Jusuf lewat perannya dalam mendapatkan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966 dari Bung Karno yang menjadi pintu masuk bagi Soeharto untuk meniti kekuasaan.
“Jangan-jangan Pak Jusuf sudah tidak tahu aturan baris berbaris,” bisik Salim Said kepada Letjen TNI Wijono Suyono, saat ia meliput pelantikan M Jusuf di Istana Negara, Jakarta, Maret 1978.
Selama 14 tahun Jusuf berada di luar organisasi militer, telah terjadi perubahan tata baris berbaris ABRI.
Di kemudian hari, dari Atmadji Sumarkidjo, wartawan dan penulis biografi M Jusuf, Salim Said mendapat informasi sang jenderal meluangkan waktu tiga hari untuk berlatih baris berbaris di ruang tamu rumahnya, sebelum pelantikan.
“Pengawas latihan adalah Elly Jusuf, istri M Jusuf,” tulis Salim Said.