BERITA CHINA

China Lawan Negara G7 dengan Kartun Seram Perjamuan Terakhir

Tekanan terhadap China yang dilakukan kelompok negara G7 mendapat perlawanan Beijing yang secara mengejutkan muncul kartun berjudul perjamuan terakhir

BANTONGLAOATANG via DAILY MAIL
Kartun Perjamuan Terakhir yang melambangkan pemimpin negara G7 yang sedang membahas pengaturan dunia 

 Para pendukung Partai Komunis pengguna media sosial di China terutama membagikan kartun itu di Weibo.

Beberapa mengejek para pemimpin G7, dengan salah satu mengatakan itu mungkin perjamuan terakhir mereka.

Sementara yang lain mengatakan, "Dengan posisi yang berbeda, untuk berbagai kepentingan mereka sendiri, negara dan wilayah ini tidak dapat membentuk liga nyata melawan China."

Serangan propaganda baru datang setelah Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, memenangkan dukungan utama dari para pemimpin dunia di KTT, dengan janji multilateral untuk mengatasi distorsi ekonomi China serta tindakan keras otoriter di Hong Kong.

Baca juga: CHINA Merajalela, 28 Pesawat Tempur dan Pembom Masuk Langit Taiwan, Ambisi Xi Jinping Satukan China

Para pemimpin G7 bersama para pemimpin negara tamu dari Australia, Afrika Selatan dan Korea Selatan, juga mengeluarkan pernyataan bersama G7 yang mengkritik China atas berbagai masalah.

Rezim otoriter Beijing didesak untuk lebih transparan tentang asal usul Covid-19, sambil juga mengecam Beijing atas catatan hak asasi manusianya.

Reaksi itu disambut baik PM Australia Scott Morrison yang menyatakan dukungan yang sangat kuat untuk pendirian yang diambil Australia dengan sangat konsisten membela prinsip-prinsip demokrasi liberal.

Tapi Beijing membalasnya pada Senin (15/6/2021), dengan mengklaim G7 memfitnah China.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AFP/SAUL LOEB)

Para pemimpin G7 pada Ahad (14/6/2021) mendesak China terkait hak asasi manusia di wilayah mayoritas Muslim Xinjiang, menyerukan Hong Kong untuk menjaga otonomi tingkat tinggi dan menggarisbawahi pentingnya perdamaian dengan Taiwan.

Semua itu adalah masalah yang sangat sensitif bagi Beijing.

Kedutaan China di London mengatakan sangat tidak puas dan dengan tegas menentang penyebutan Xinjiang, Hong Kong dan Taiwan.

Itu dinilai menyimpangkan fakta dan mengungkapkan niat jahat beberapa negara seperti Amerika Serikat.

Konflik China-Australia secara sensasional terurai pada April tahun lalu, tepat ketika pemerintah Morrison menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul Covid-19.

Seruan untuk transparansi membuat marah Beijing.

Baca juga: CHINA Merajalela, 28 Pesawat Tempur dan Pembom Masuk Langit Taiwan, Ambisi Xi Jinping Satukan China

Negara otoriter itu menargetkan serangkaian ekspor Australia dengan larangan dan tarif sewenang-wenang sebagai imbalan nyata.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved