Isu Presiden 3 Periode Ditampik Fadjroel Rachman: Jokowi Tegak Lurus
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menanggapi soal wacana preisden tiga periode
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Istana kembali mengingatkan mengenai wacana presiden tiga periode.
Wacana tersebut kini banyak diperbincangkan dan dipastikan bahwa isu lanjut tiga periode tidak benar.
Seperti diketahui, wacana presiden tiga perioden terus disoroti oleh publik baik di media sosial maupun dalam kehidupan nyata.
Pro dan kontra bermunculan.
Salah satunya datang dari Ketua Konstitusi dan Demokrasi Vei Junaidi yang mengkritik keras wacana mengamandemen UUD 1945 agar Jokowi menjadi presiden hingga tiga periode.
Istana menegaskan tak ada niatan sama sekali Presiden Joko Widodo lanjut sampai tiga periode.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap setia dan tegak lurus pada konstitusi UUD 1945 serta amant reformasi 1998.
Demikian disampaikan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Sebut Kepemimpinan Jokowi Mirip Jaman Orde Baru, Juru Bicara Presiden Peringatkan Rocky Gerung
"Mengingatkan kembali, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tegak lurus konstitusi UUD 1945 dan setia terhadap reformasi 1998,"ungkap Fadjroel kepada Tribun Netwok.
Lebih lanjut disampaikan Fadjroel Rachman, Presiden Jokowi sangat tegas menolak wacana presiden 3 periode.
"Sesuai pasal 7 UUD 1945 amandemen ke-1 bahwa 'Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun."
"Dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan'," kata Fadjroel.
Wacana presiden 3 periode makin bergulir setelah sebelumnya relawan Komunitas Jokowi-Prabowo 2024 alias Jokpro mengumumkan dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bisa menjabat presiden tiga periode.
Jokpro menginginkan periode ketiga ini Jokowi bisa berdampingan bersama Prabowo sebagai Wakil Presiden.
Beberapa alasan disampaikan mengapa mereka mendukung Jokowi maju sebagai presiden untuk ketiga kalinya.