Eks Bakal Calon Wali Kota Sewa Oknum TNI Habisi Wartawan Online Minta Uang Bulanan dan Ekstasi

Mantan bakal calon Wali Kota Pematang Siantar diduga bekerja sama dengan oknum TNI untuk menghabisi nyawa oknum wartawan yang melakukan pemerasan

TRIBUN MEDAN/HO
Sujito yang menjadi salah satu tersangka pembunuhan oknum wartawan media online Mara Salem Harahap. Sujito pernah ingin maju sebagai calon Wali Kota Siantar dari jalur independen 

Di satu sisi Marsal mengaku sebagai wartawan.

Di sisi lain, Marsal kerap mencoreng citra jurnalis sebagaimana dakwaan jaksa, lantaran berkali-kali tersandung kasus hukum, khususnya kasus pengancaman dan pemerasan.

Di lain hal, kasus tembak mati terhadap Marsal juga dikecam berbagai pihak, karena dianggap tindak kriminal yang luar biasa, dan upaya perampasan kemerdekaan seseorang.

Jadi Perhatian Publik

Kasus wartawan ditembak mati di Kabupaten Simalungun mencuri perhatian publik. Kerabat menduga, pelaku penembakan Mara Salem Harahap adalah orang yang dikenal korban.

"Kemungkinan orang yang dikenal. Karena korban ditemukan di dalam mobil dan kondisi fisik pintu mobil tidak ada mengalami kerusakan," kata Rencana Siregar, keluarga dan teman korban, Sabtu (19/6/2021).

Dia menjelaskan, kondisi kaca mobil terbuka setengah dan tidak ada pecah.

Kuat dugaan, saat korban hendak pulang ke rumahnya di Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, pelaku datang mengetuk kaca pintu mobil.

Lantaran merasa kenal, korban membuka separuh kacanya, lalu terjadilah penembakan itu.

Agar kasus ini bisa diungkap, lanjut Rencana, dia meminta polisi menelusuri kontak terakhir yang ada di handphone korban.

Dari sana, kata dia, kemungkinan besar kasus pembunuhan ini bisa terungkap.

"Itu sepertinya bisa dapat dari nomor yang meneleponnya terakhir kali. Tapi sekarang handphonenya di pihak kepolisian," katanya.

Dia pun menyebut sampai saat ini Bonia, istri korban masih diintrogasi oleh pihak kepolisian.

Sementara itu, Hasanudin Harahap, kakak kandung korban mengatakan bahwa warga sempat mendengar suara letusan senjata api di malam saat Mara Salem Harahap dieksekusi.

"Setelah mendengar suara letusan itu, baru warga datang dan melihat kondisi korban telah bersimbah darah. Ada luka tembakan di bagian paha dan mengarah ke kelamin," katanya.

Sejak Mara Salem Harahap ditemukan tewas, rumor berkembang bahwa korban sempat memberitakan perjudian dan lokasi hiburan malam yang jadi sarang narkoba.

Kerabat menduga masalah ini ada hubungannya dengan pemberitaan itu, sehingga Marsal dihabisi orang bayaran.

Bekas Calon Wali Kota

S atau Sujito adalah bekas bakal calon wali kota pada 2016 silam.

Sujito mencalonkan diri dari jalur calon perseorangan dan menamakan tim pemenanganmnya Tim Sujito-Djumadi (SUJUD).

Sujito dan pasangannya Djumadi mendapatkan nomor urut satu dalam undian di KPU Pematang Siantar.

Salah satu momen Sujito di muka publik adalah saat acara Debat Penajaman Visi Misi Calon Walikota dan Wakil Walikota Pematang Siantar di Sapadia Hotel 12 November 2016.

Para bakal calon ditanyakan tentang ikon kota Pematangsiantar yang kemudian dihubungkan dengan pengembangan sektor wisata.

Seorang paslon menekankan potensi patung Dewi Kwan Im dengan statusnya sebagai patung Dewi Kwan Im terbesar di Asia Tenggara.

Sujito memiliki pandangan yang berbeda.

Ia mengatakan akan membangun Tugu Raja Sangnaualuh sebagai identitas budaya yang asli dari Kota Siantar.

Ketika Sujito-Djumadi nanti dikaruniai oleh yang maha kuasa, diberkati menjadi pasangan Wali Kota Pematang Siantar, bukan (patung) Dewi Kwan Im yang kita buat ikon, karena Dewi Kwan Im orang sudah kenal itu adalah tertinggi di Asia Tenggara.

Kita akan membangun Patung Raja Sangnaualuh, sepanjang 25 meter tingginya untuk Ikon Kota Pematangsiantar supaya orang bisa mengenal sejarah asli Kota Siantar," kata Sujito pada saat itu.

Namun, langkah Sujito menjadi Wali Kota Pematang Siantar gagal usai Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) mengumumkan hasil pindai Formulir C1, di mana Paslon Hulman Sitorus-Hefriansyah memperoleh persentase jumlah suara terbanyak yaitu 55,03 persen kemudian disusul oleh Wesley Silalahi-Sailanto dengan jumlah perolehan 23,69 persen, Teddy Robinson Siahaan-Zainal Purba 17,55, dan Sudjito 3,7 persen di posisi bontot.

Baca juga: Kejadian Populer Batam: Dari Kasus Pembunuhan di Bengkong hingga Keluhan Air Bersih di Batam

Baca juga: Fakta Pembunuhan Pemred Media Online di Sumut yang Ditemukan Tewas di Dalam Mobil

Baca juga: BREAKING NEWS - Pelaku Pembunuhan di Perum Everfresh Batam Tumbang Ditembak Polisi

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Artikel ini dikompilasi dari artikel yang telah tayang di Tribun-Medan.com berjudul Sujito Tersangka Pembunuh Wartawan Pernah Ucap Ingin Bangun Patung Raja Siantar Setinggi 25 Meter dan Oknum TNI Jadi Eksekutor Penembakan Wartawan Mara Salem Harahap, Disewa Pemilik Hiburan Malam

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved